Sudah
sejak Bulan Sya’ban memiliki niatan untuk khatam al-Qur’an. Inginnya sih
sebelum masuk Ramadhan, hanca bacaan al-Qur’an sudah khatam. Sehingga
memasuki awal Ramadhan bisa memulainya kembali dari surat pertama dan mengkhatamkannya
kembali dalam satu bulan. Namun
nampaknya tidak semudah itu. Halangan dan kesibukan membuat bacaan al-Qur’an di
penghujung Sya’ban baru setengah perjalanan bacaan. Kesibukan, rasa lelah, belum lagi rasa malas jadi alasan
lengkap yang membuat tadarusnya kadang bolong-bolong atau sekalipun baca hanya
beberapa ayat saja.
Pernah
sih, bikin jadwal harian gitu….biar bikin tambah semangat dan kegiatan
sehari-hari lebih tersusun. Tapi nampaknya kali ini cara ini tidak berpengaruh
banyak. Kenyataannya, lebih mengikuti
ritme aktivitas dan kejadian yang terjadi saat itu. Maklum….dekat-dekat ke
Ramadhan adaaa saja kesibukan dadakan. Jadi….ya gitu deeehh. Tidak bisa diprediksikan.
Dan
bila akhirnya ternyata niat untuk khatam al-Qur’an di Ramadhan tahun ini,
tepatnya di hari ke-29 Ramadhan 1435 H/27Juli2014M sekitar pukul 06.00 pagi,
cita-cita itu terwujud ….saya fikir Allah membantu banyak atas hal ini.
Terutama dalam menghadirkan semangat di hati. Saat rasa malas mendera, selalu
saja ada moment diri merasa diingatkan. Misalnya, saat mendengar pengajian
subuh Ramadhan, saat membaca postingan di FB, saat membaca berita….hati ini kok
rasanya seperti di’cubit’ karena materinya entah mengapa selalu saja ada
sisipan tentang semangat membaca al-Qur’an. Saya menangkap…inilah cara Allah
mengingatkan dan membantu hamba-Nya untuk menghadirkan semangat yang sempat
pudar. La haula walaa quwwata illa billah. Alhamdulillah.
Untuk
tahap selanjutnya, sekarang ini sedang kefikiran untuk bisa tadarus al-Quran
ala ODOJ. Namun untuk bergabung di komunitas itu, belum ada niatan. Soalnya,
terus terang saja, selain merasa ilmu agama yang belum seberapa, saya pun tak
mau pada akhirnya nanti tadarus ODOJ-nya menjadi semacam sebuah tuntutan, bukan
lahir dari sebuah kesadaran. Lagian, malu khan kalau pas nanti saya musti report
ke teman-teman segrup, lantas ketahuan bacaan kita belum kelar….alamaaak. Gak
deh!
Yang
penting sekarang adalah mencari cara bagaimana agar program ODOJ pribadi ini
bisa berjalan tanpa menjadi sebuah beban. Masih begitu banyak hal lain yang
mesti diperbaiki dengan ilmu agama yang juga harus terus ditambah. Jadi, saya
hanya akan melakukannya dengan perlahan namun pasti dengan harapan tinggi ingin
tadarus al-Quran menjadi sebuah kebutuhan. Karena bagaimanapun, menjadikan
ALLAH SEBAGAI PUSAT KEHIDUPAN akan selalu memberikan ketenangan lahir-bathin,
dan membahagiakan dunia-akhirat.
Dari
beberapa sumber yang didapatkan, ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan agar
kita bisa enjoy beberapa kali khatam al-Qur’an dalam satu tahun,
diantaranya:
1.
Melalui program ODOJ (One Day One Juz)
Untuk
mencapai target ODOJ ini, tadarus al-Qur’annya bisa kapan pun . Misalnya
dilakukan pada:
-
Bada shalat Subuh/Maghrib
-
Sebelum berangkat tidur
-
Selepas mengerjakan shalat malam
-
Pada setiap selesai melaksanakan shalat
fardhu
-
Mengisi waktu di sela-sela
kesibukan kerja, saat sedang menunggu sesuatu/seseorang, dll
Semua pilihan waktu ini tentu saja
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan kita masing-masing. Yang penting kita
usahakan target bacaan harian terpenuhi.
2. Membagi halaman al-Qur’an dengan
banyaknya hari dalam satu bulan.
Untuk mencapai target khatam al-Qur’an
dalam satu bulan, kita bisa sekali
menbaca langsung satu juz atau membaginya menjadi beberapa kali baca. Misalnya:
tebalnya al-Qur’an adalah 600 halaman, maka kita bagi dengan jumlah hari dalam
satu bulan.
600 halaman: 30 hari = 20 halaman
(itu artinya dalam satu hari kita
upayakan agar dapat membaca sebanyak 20 halaman al-Qur’an).
Untuk mempermudah bacaan bisa kita bagi
lagi ke dalam 5 kali shalat fardhu:
20 halaman : 5 shalat fardhu = 4 halaman
(Artinya untuk sekali baca dalam setiap shalat fardhu adalah 4 halaman).
3. Lakukan secara bertahap dan perlahan
Sekalipun kita memiliki harapan besar menghadirkan
kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari, lakukan semuanya secara bertahap
dan perlahan. Dimulai dari hal yang sederhana menuju ke arah yang lebih baik.
Baik secara kualitasnya, maupun baik secara kuantitas. Misalnya: awali
kebiasaan bertadarus al-Qur’an dari 5 – 10 ayat dahulu. Kemudian secara
bertahap tambah ayatnya. Semakin terbiasa mata dan lisan berinteraksi dengan huruf-huruf yang ada pada al-Qur’an maka akan semakin
lancar tadarusnya. Insyaallah.
Dari ’Aisyah ra, beliau
mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang
kontinu walaupun itu sedikit.”
’Aisyah pun ketika melakukan
suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya
Menuntut diri terlalu keras hanya demi
mengejar target tidaklah bijak. Karena boleh jadi saat sedang
semangat-semangatnya tadarus al-Qur’an, sekali baca bisa berlembar-lembar.
Namun ketika malas menghadang, bacaan al-Qur’an pun ditinggalkan. Tak eloklah
hal sedemikian.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash
radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah saw berkata padaku, “Wahai ‘Abdullah,
janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam,
namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.”
4. Tingkatkan kemampuan baca
al-Qur’an.
Bila selama ini kita merasa
kemampuan pengucapan makhorijul hurufnya kurang diperhatikan,
kaidah tajwidnya banyak diabaikan, maka ini saatnya bagi kita belajar kembali
untuk membenahi bacaan al-Qur’an kita melalui program tahsin. Mengikuti
program ini akan sangat membantu agar
kita semakin menikmati setiap bacaan al-Qur’an yang kita lantunkan dengan irama
yang terjaga. Tadaruspun akan lebih menyenangkan, karena kita sadar apa yang kita
baca bukanlah asba ‘asal baca’, namun dengan memperhatikan betul kaidah/hukum
yang ada di dalamnya.
Demikian
Shalihaat, hal yang bisa saya share kali ini. Semoga bermanfaat. Lebih
dari itu, semoga Allah memberi kemudahan dan kebaikan pada setiap langkah perubahan
yang tengah kita lakukan. Aamyn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar