RAMADHAN HAPPY DENGAN KEGIATAN BERMANFAAT




Alhamdulillah, Ramadhan tiba sudah. Bulan suci penuh berkah. Siapapun orangnya, sepanjang iman terpaut dalam hatinya, pastilah bahagia memenuhi dadanya. Bagaimana tidak, Ramadhan adalah bulan panen pahala dan kebaikan bagi kita. Allah akan melipatgandakan setiap amal shalih dan amal ibadah yang dilakukan hamba-hamba-Nya. Oleh karenanya, akan teramat rugilah apabila kita sampai melewatkan Ramadhan begitu saja. Dari satu kebaikan pahalanya akan dicatatkan sebagai 10 kebaikan yang kemudian beranak pinak hingga tujuh ratus bahkan bisa lebih daripada  itu.  
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ  ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
[رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف]
“Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi : Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan. “ (Riwayat Bukhari, Muslim)
Untuk memaksimalkan ikhtiar kita dalam mengisi kegiatan di bulan Ramadhan, bolehlah Shalihaat tengok beberapa alternatif aktivitas ini. Semoga menjadi solusi bagi yang mungkin masih bingung mau ngapain ya Ramadhan tahun ini.
Deretan kegiatan Ramadhan yang rancak dengan pahala:

1. Pesantren kilat
Nampaknya kegiatan yang satu ini paling fave-nya para remaja. Mengikuti kajian ilmu agama selama dua atau tiga minggu yang diselenggarakan para aktivis mesjid/pesantren. Banyak pengetahuan agama yang akan didapat dari kegiatan ini, selain tentu saja teman-teman yang bertambah. Bacaan dan hapalan al-quran, praktik ibadah,  hukun dalam agama (fiqih) adalah contoh materi sanlat yang biasa diberikan. Di akhir acara “Paskil” diadakan buka bersama. 

2. Santunan bagi anak yatim atau orangtua jompo.
Ada satu ide yang saya dapatkan dari salah seorang karyawanku di radio. Dan ide ini menarik sekali. Soalnya ide ini merupakan gabungan dari kegiatan sosial dan unjuk kabisa dalam bidang seni/menyanyi.

Jelasnya, sekelompok remaja yang memiliki kemampuan memainkan alat musik dan yang bisa menyanyi berkumpul di satu tempat keramaian. Misalnya, alun-alun, atau pusat perbelanjaan. Kemudian, mereka menyanyi diiringi alat musik dengan tujuan untuk menggalang dana yang nantinya akan disumbangkan untuk santunan kepada anak-anak yatim atau orang tua jompo. Atau bisa juga kita berikan kepada tuna netra. Bergantung pada kepada siapa kita hendak menyampaikan santunan tersebut.

3. Menyebar dakwah/semangat kebaikan melalui media sosial.
Selama ini, kita seringkali lebih banyak mempergunakan media sosial untuk mengungkapkan perasaan hati kita. Memposting sesuatu tentang macam apa yang kita rasakan, kejadian yang sedang berlangsung, sampai pada gerutuan dan kemarahan pun di”share” disana. Tidak salah memang. Siapapun berhak untuk mempostingkan apapun yang dia mau. Bermain di dunia maya tak ada aturan yang mengikat. Satu-satunya aturan hanyalah nilai diri yang kita punya.
Ramadhan ini saatnya kita untuk lebih peduli untuk bisa mengelola media sosial lebih arif. Bagaimanapun, setiap apa yang kita postingkan akan meminta pertanggungjawaban.
Allah swt berfirman:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (39) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (40) ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى (41) وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى (42)

“Dan bahwa setiap manusia tiada memperoleh selain apa yang diusahakannya, dan bahwa usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwa kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). “ (QS. An-Najm: 39 – 42)
Naaaaah, pada moment Ramadhan kali ini, tak ada salahnya untuk kita mencoba belajar mempostingkan sesuatu yang baik-baik saja. Syukur-syukur bisa memberi manfaat bagi yang membacanya.

Coba mulailah melalui tulisan-tulisan sederhana dahulu. Tak perlu khawatir kalimatnya pas atau tidak. Insyaallah, nanti juga seiring dengan semakin terlatihnya kita dalam menulis, gaya penulisan itu akan berubah dengan sendirinya menjadi lebih baik. Akhirnya, nanti kita akan bisa membuat tulisan-tulisan yang lebih panjang. 

Banyak membaca dan belajar dari penulis sebelumnya akan sangat membantu. 

3. Hidupkan shalat berjamaah di rumah atau di tempat kerja
Shalihaat….betapa indahnya kehidupan kita apabila shalat berjamaah menjadi kebiasaan baik di rumah maupun di tempat kerja. Ada suasana dan perasaan yang lain hadir dalam hati kita. Seolah-olah waktu-waktu kita menjadi lebih berkah, kerja kita lebih berkah, hati tenang, batin tertautkan satu sama lain dengan anggota keluarga/rekan kerja.

4. Tadarus al-Quran
Alokasikan waktu sedemikian untuk kita bisa bertadarus al-Quran. Selepas  shalat yang lima waktu, di sela-sela kesibukan kerja, saat berada di angkutan umum, saat menunggu seseorang, dan kapanpun yang memungkinkan untuk itu. So, bekalilah diri dengan al-Quran kecil kemanapun kita pergi, untuk mempermudah upaya kita bisa membaca al-Quran kapanpun dibutuhkan.

5. Ikut pengajian Ramadhan
Biasanya nih….saat Ramadhan seperti ini banyak sekali pesantren, organisasi Islam, atau majelis ta’lim yang mengadakan kegiatan khusus di Bulan Ramadhan, seperti pengajian, kajian ilmu agama, belajar tahsin, khataman al-quran, dll. Bila memungkinkan, boleh juga tuh sambil membawa seluruh anggota keluarga kesana. Hitung-hitung belajar agama bersama.

Bayangkan, betapa indahnya saat pagi-pagi pergi berjalan beriringan dengan suami/istri tercinta dan anak-anak tersayang pergi ke majelis ilmu. Subhanallah….indah sekali.

6. Tetap semangat ’45 dalam bekerja dan berusaha
Shaum tak ada urusannya dengan lemahnya semangat kerja. Shaum semestinya tetap membuat kita semangat, tak loyo, apalagi malas-malasan. Bukan umat Rasulullah saw kebiasaan malas seperti itu. Ingat di jaman dahulu, ada banyak peperangan yang dilakukan Rasulullah saw pada saat Ramadhan. Dan tetap berpuasa. Bisa dibayangkan bagaimana beratnya perjuangan mereka. Sedangkan keadaan kita sekarang berbedasama sekali. Negara aman, beribadah tenang, kumpul bersama keluarga. Kita hanya tetap harus kerja tanpa hars memanggul senjata. Lantas apa alasan kita untuk bermalas-malasan atau sedikit santai?! Malu ah…..!

Bila kita memiliki pandangan bahwa semua aktivitas yang kita lakukan adalah ibadah, dan apa yang kita kerjakan dapat menjadi jalan dakwah…insyaallah tak ada ruang dalam diri kita untuk banyak  berleha-leha. Bekerja di saat shaum akan sama baiknya (bahkan lebih baik) dengan bekerja di waktu biasa.

7. Muraja’ah al-Quran
Mengulang kembali  hapalan al-Quran yang selama ini sudah dikuasai, bolehlah dimasukkan sebagai salah satu aktivitas di bulan Ramadhan. Dengan demikian hapalan al-Qurannya akan lebih terjaga.   

8. Ngabuburit bersama sang buah hati
Bagi para orangtua yang masih memiliki anak kecil yang sedang belajar shaum Ramadhan, pastilah acara ‘ngabuburit menjadi sarana untuk meredakan kerewelan anak dari payahnya shaum dan mengalihkan perhatian mereka pada hal-hal yang menyenangkan. Keliling kota atau menyusuri pematangan, melihat pemandangan…Subhanallah pasti menyejukkan penglihatan dan menentramkan hati. Terkadang, sekali-kali kita membelikan anak makanan untuk berbuka.
Ngabuburit sambil nonton film kisah para Rasul atau film keajaiban penciptaan semesta dan mengenal tentang makhluk lain ciptaan Allah karya Harun ar-Rasyid bisa pula dijadikan pilihan. CD dan DVD-nya sudah banyak beredar di pasaran. Jadi sang anak merasa tehibur sambil menyelami ilmu.

8. I’tikaf
Sebenarnya, saya sendiri belum pernah mengikuti i’tikaf, namun mendengar cerita salah seorang teman, rasanya asyik juga ya bila satu saat nanti kita bisa ikut i’tikaf di satu tempat bersama suami. Mengisi 10 hari terakhir Ramadhan di mesjid melakukan banyak kegiatan keagamaan mulai dari tadarusannya, kajian ilmu agamanya, berdzikir, berdoa, dsb. 

I’tikaf adalah salah satu tuntunan agama yang dituntunkan oleh Rasulullsah saw kepada kita. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan untuk meraih lailatul qadar. Beliau ingin mengasingkan diri dari berbagai kesibukan dengan melakukan i’tikaf. Dengan menyendiri akan lebih berkonsentrasi dalam dzikir dan do’a. Dan beliau pun benar-benar menjauh dari manusia kala itu.”

Berita baiknya bagi kita adalah sekarang ini kegiatan i’tikaf sudah lebih terkoordinir, sehingga kegiatan yang dilakukan lebih beragam dan tidak membosankan. Ada sesi belajar tahsin, hapalan al-Quran, kajian hadits, kajian kitab, tausiyah, mempelajari hukum agama, dllyang dipandu oleh para Ustadz yang kompeten di bidangnya. Asyik, khan?! 

I’tikaf jadi jadi lebih bersemangat dan menyenagnkan. Ilmunya dapat, waktu pun terisi padat.
Semoga dengan menyepikan diri beri’tikaf di mesjid seperti yang dilakukan Rasulullah saw menjadi jalan bagi kita untuk bisa mendapatkan malam lailatul Qadar.
Shalihaat, itu dia beberapa alternative kegiatan yang bisa kita lakukan dalam mengisi Bulan Ramadhan dengan kegiatan yang bermanfaat. Pilihan lainnya yang mungkin lebih baik, pastilah masih banyak. Ini hanya sedikit alternatif dari itu semua. 

Semoga bermanfaat.
Share:

Popular

Pengunjung saat ini

Ruang Siar

Label

Label Cloud