MELEPASKAN DIRI DARI KEMELEKATAN


Mengenal istilah “kemelekatan” ketika bergabung dalam sebuah Kelas Parenting Komunitas Peduli Potensi Anak Indonesia (KP2AI). Kata yang unik dan jarang digunakan oleh hampir sebagian besar orang.

Kemelekatan adalah sikap memberikan penilaian yang berlebihan pada suatu objek atau orang kemudian menempel padanya. Dengan kata lain kita membayangkan kualitas yang sebenarnya tidak dimiliki pada orang dan benda-benda, atau melebih-lebihkan yang mereka miliki. Kemelekatan memiliki pandangan yang tidak realistis sehingga mengakibatkan kebingungan.

Istilah kemelekatan ini sering digunakan oleh kaum Buddhis untuk menggambarkan kondisi pikiran yang terikat erat kepada suatu objek yang disenangi atau dibenci. Kemelekatan ini bersinonim dengan ketergantungan. Padanan istilah “kemelakatan” ini dalam Islam adalah hubbudunya, yaitu cinta dunia, yang merupakan salah satu dari penyakit hati. Penyakit inilah yang dapat membuat seorang manusia menjadi lemah.

Rasulullah saw bersabda, ”Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang tersebut melahap isi mangkuk”.

Para sahabat bertanya, ”Apakah jumlah kami saat itu sedikit, ya Rasulullah?”

Rasulullah menjawab, ”Tidak, bahkan saat itu jumlahmu amat banyak, tetapi seperti air buih di dalam air bah karena kamu tertimpa penyakit ‘wahn’.

Para sahabat bertanya, “Apakah penyakit ‘wahn’ itu, ya Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Penyakit ‘wahn’ itu adalah kecintaan yang amat sangat kepada dunia dan takut akan kematian.”

Dan Rasulullah berkata, “Cinta dunia merupakan sumber utama segala kesalahan.”

Dalam riwayat yang lain Rasulullah bersabda, “Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (HR Bukhari-Muslim).

Seseorang bisa berada dalam kondisi kemelekatan ketika dia melekatkan dirinya pada objek tertentu, peristiwa tertentu, atau seseorang. Wujudnya bisa ketergantungan yang kuat, harapan yang tinggi, atau bersikap berlebih-lebihan dalam memandang atau menilai sesuatu. Sikap realistisnya mengabur. Dia sangkakan sesuatu akan didapatkan sesuai perkiraan, atau  berlaku sesuai bayangan. Namun saat apa yang diharapkan tidak terjadi barulah dia tersadar bahwa anggapan dia selama ini salah. Kemudian kecewalah dia. Itulah mengapa kondisi kemelakatan akan menarik diri seseorang masuk ke dalam pusaran masalah, terjebak disana, dan tersesat tak tahu arah jalan keluar.

Apa yang harus dilakukan agar diri kita terbebas dari kondisi kemelekatan? Beberapa langkah ini  semoga bisa membantu.

Jangan menilai secara berlebihan
Allah sempurna adalah sebuah kepastian, dan urusan dunia memiliki keterbatasan adalah sebuah keniscayaan. Maka janganlah kita menilai berlebih-lebihan atas sesuatu di dunia ini. Di dunia sesuatu ada dan berlangsung tidaklah sesempurna yang kita kira. Sebagaimana Allah menciptakan alam semesta dengan berpasangan, maka sadarilah bahwa sesuatu di dunia ini hadir dengan dua keadaan yang melekat padanya: kelebihan-kekurangan, kebaikan-keburukan, dll.

Penilaian yang berlebihan kerapkali membuat daya nalar seseorang  tidak bekerja. Baginya yang dikagumi seolah sempurna tanpa cacat. Padahal dalam sosok yang dikagumi terdapat kekurangan-kekurangan. Maka kagumilah pada hal baik yang ada padanya, dan perlakukan hal lain sama dengan yang lainnya. Jadi ketika kekurangan itu nampak di hadapan, kita tahu bagaimana harus bersikap. Ketika kelemahan ada, hati kita tidak tergerus rasa olehnya.

Dr A’id Abdullah al-Qarni dalam bukunya “Silahkan Terpesona” mengatakan sikap ridha adalah pengusir kegelisahan, kecemasan, dan kesedihan. Obat keraguan, kebingungan, dan kebimbangan. Karena ia adalah kepasrahan terhadap hikmah, pembenaran terhadap syari’at, ketundukkan kepada kelembutan Allah, dan keyakinan akan baiknya pilihan Allah. Orang yang memasuki rumah keridhaan akan aman. Orang yang menghadap kabah keridhaan akan bahagia. Dan orang yang shalat di mihrab keridhaan akan bijaksana, penuh pengharapan akan ampunan Allah, dan selalu bertaubat.

Jangan jadikan dunia sebagai tujuan
Wajah dunia selalu tampak memesona. Daya tariknya kuat luar biasa. Tak heran, apabila banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Segala macam cara dilakukan, bahkan yang harampun sudah tidak dihiraukan.

Dunia dianggap sebagai bagian terbesar untuk mendapatkan kebahagiaan. Bisa dipahami, karena memang tidak bisa dipungkiri melalui dunialah segala kebutuhan, aneka ragam keinginan dapat terpenuhi. Sayangnya, tidak banyak diantara kita yang menyadari bahwa dunia pun adalah fitnah terbesar bagi seseorang. Karena dunia, hubungan kekerabatan bisa renggang, sikap hormat anak pada orangtua bisa hilang, suami-istri bercerai, keadilan tidak dapat ditegakkan, kemuliaan seseorang digadaikan, terjadi kesewenang-wenangan, pembunuhan, dll. Betapa, dunia bisa membeli nilai-nilai baik yang ada pada diri manusia dan menggantinya dengan sesuatu yang buruk. Itulah mengapa, Rasulullah saw mengumpamakan dunia sebagai sesuatu yang rendah, hina dan  tidak ada harganya sama sekali.

Pada suatu hari Rasulullah saw memasuki sebuah pasar bersama orang-orang di sekitarnya. Kemudian beliau melewati bangkai anak kambing yang telinganya kecil. Lalu beliau memegang telinga kambing itu sambil berkata, “Siapa di antara kalian yang berani membeli ini seharga  satu dirham?”

Mereka berkata, “Kami sama sekali tidak menyukainya. Dan apa yang bisa kami lakukan dengan bangkai anak kambing itu?”

Rasulullah saw berkata lagi, “Siapa yang mau jika ini diberikan secara cuma-cuma?”
Mereka menjawab, “Demi Allah, jika hidup saja ia memiliki telinga yang kecil, apalagi setelah menjadi bangkai?!”

Mendengar hal itu, Rasulullah saw berkata dengan sedikit jengkel, “Demi Allah, dunia lebih hina di sisi Allah daripada bangkai kambing ini. “

Demikianlah, Rasulullah saw memberikan perumpamaan yang begitu jelas pada kita tentang nilai dunia. Tidak selayaknyalah apabila kita melekatkan diri kuat-kuat pada dunia. Adanya membuat kita bahagia, hidup penuh semangat, dan tiadanya hidup seakan menderita dan kehilangan gairah.

Lepaskan diri dari kemelekatan atas dunia. Jadikan dunia hanya sebatas sarana kita untuk bertahan hidup dan beribadah. Bukan tujuan. Sedikit banyak itu relatif, kaya-miskin itu hanya sangkaan, karena hakikat kekayaan (dunia) itu bukan pada apa yang kita miliki, namun pada apa yang telah kita beri bagi sesama.

Rasulullah saw bersabda, “Kekayaan itu bukanlah terletak pada banyaknya harta, akan tetapi ada pada kekayaan jiwa. “

Dunia bukan jaminan kebahagiaan dan ketenangan hidup. Lantas alasan apa yang menyebabkan setiap orang rela menggadaikan kehidupannya pada sesuatu yang sama sekali tidak bisa menjamin kebahagiaan dan ketenangan hidupnya?

Melalui bukunya “Silahkan Terpesona” Dr A’id Abdullah al-Qarni mengatakan manusia yang cerdik tidak akan menjadikan dunia sebagai tempat menetap,melainkan hanya sebagai persinggahan,membekali diri padanya dengan amalan-amalan shalih. Tidak bersedih hati karena kekurangannya, dan tidak menyesal karena tidak mendapatkannya.  Hanya mengambil secukupnya dari perbendaharaannya dan merasa puas dengan yang sedikit darinya.

Bergantung hanya semata kepada Allah
Tiada sebaik-baik tempat untuk bersandar memohon perlindungan, meminta pertolongan kecuali Allah swt. Dia tak terlihat, namun keberadaan-Nya dapat kita rasakan dalam setiap desah nafas kita. Tiada kehidupan yang terjadi kecuali atas ijin-Nya. Tiada hal yang mempu kita raih kecuali atas kehendak-Nya. Manusia lain atau apapun itu yang menjadikan harapan terkabulkan hanyalah sebagai wasilah (jalan) bagi Allah untuk memudahkan urusan kita. Maka atas setiap apapun hajat hidup kita, gantungkanlah hanya pada Allah semata.

Berharap banyak pada sesama, kita akan kecewa. Terlalu percaya pada makhluk-Nya, kita pun akan terpedaya. Sedangkan Allah, dalam setiap ketetapan takdir-Nya  bagi kita selalu memberikan yang terbaik yang tidak hanya bagi kehidupan kita di dunia,namun juga untuk kehidupan kita di akhirat.

Allah yang menciptakan kita. Allah pula yang mengurus dan memberikan rejeki pada kita, maka hanya Allah sajalah yang paling Maha Mengetahui apa yang terbaik atas setiap urusan kita. Jadikan Allah sebagai hanya satu-satunya tempat bergantung, dan tempat kita melekatkan diri pada-Nya. Insyaallah, tiada urusan dunia yang dirasa berat, kecuali semua akan terasa ringan karena kita yakin Allah akan selalu menolong kita. Kapanpun dan dimanapun.
                                                                                     
Jadikan diri sebagai subyek/pelaku dalam kehidupan, dan bukan sebagai obyek/peran pembantu
Dalam “teater besar kehidupan”, setiap orang menjadi pemeran utama dalam kehidupannya masing-masing. Saya adalah tokoh utama dalam kehidupan saya, dan orang-orang di sekeliling sebagai tokoh pembantu. Namun dalam kehidupan mereka, justru sayalah yang duduk sebagai pemeran pembantu dan merekalah pemeran utamanya . Demikianlah seterusnya. Masing-masing orang memerankan peranannya di kehidupan seperti apa yang mereka inginkan.

Dalam berlakon di “teater kehidupan” seseorang dapat memposisikan diri sebagai subyek ataupun obyek. Sebagai subyek maka dia akan mengendalikan sepenuhnya kehidupannya, bertanggung jawab atas fikiran, dan pandai mengelola perasaannya. Apapun sikap, perbuatan, dan perkataan orang lain tidak dibiarkan mempengaruhi banyak kehidupannya. Dia memahami betul bahwa setiap perbuatan baik ataupun buruk pada akhirnya semua akan kembali kepada sang pelaku.   Maka sikap yang akan dimunculkan adalah responsif, menanggapi sesuatu dengan sikap yang tepat dan tidak terbawa emosi. Sedangkan memposisikan diri sebagai obyek, maka sesuatu yang terjadi di luar dirinya akan dimaknai sebagai ancaman yang membuat dirinya menderita, sedih, dan merana. Kondisi emosinya cepat berubah, mudah terpancing, dan berfikiran negatif.

Ada sebuah pencerahan bagus dari Dr A’id Abdullah al-Qarni yang mengatakan jangan lekas percaya dengan pujian manusia dan cepat takut dengan  cercaan mereka. Sebab pujian maupun cercaan dari orang lain bisa berubah-ubah setiap saat tergantung kepada kepentingan masing-masing mereka terhadap Anda. Yang penting, Anda harus bekerja keras, otonom (pen. menjadi subyek dalam kehidupan), utuh, dan teguh hati. Abaikan orang lain karena bagaimanapun kelak mereka akan mengakui kinerja Anda itu.

Bergaullah dengan mereka dengan baik, namun simpan kepercayaan Anda hanya pada Allah.

Fokus pada kebaikan
Berbuat baiklah, kendati tak semua orang berterimakasih, namun terus lakukanlah.
Berusahalah, sekalipun tak selalu berhasil seperti harapan, namun terus lakukanlah
Berkaryalah, walau tak selamanya diapresiasi baik, namun terus lakukanlah
Permudahlah urusan orang lain, walau tak semua membalas sepertimu, namun terus lakukanlah
Bersikap jujurlah, walau kebohongan terdapat di sekitarmu, tetap pertahankanlah

Teruslah berjalan ke depan dan fokuslah melakukan kebaikan. Abaikan setiap cibiran, komentar, dan penilaian yang melemahkan kita. Jangan mengeruhkan fikiran, memberatkan perasaan dan membayangkan imajinasi-imajinasi buruk di benak kita. Dr A’id Abdullah al-Qarni memberi nasihat bagaimana hidup kita dapat tenang jika selalu mengingat luka-luka di masa lalu, menerka-nerka musibah di masa depan, tersakiti oleh kata-kata yang keji yang diucapkan oleh si pendengki, mendendam kepada para perampas haknya, memarahi anak yang melawan kehendaknya, sedih karena harta yang hilang, was-was karena penyakit, dan terus-menerus menambah deretan musibah dan kesedihannya.

Shalihaat, berfokus pada kebaikan memberikan  ruang gerak yang bebas dan luas, melapangkan dada untuk kita dapat hidup berdaya guna, bermanfaat,  sekalipun boleh jadi luput dari perhatian orang-orang sekitar atau bahkan dianggap biasa. Namun sadarilah, setiap pekerjaan sesederhana apapun itu, saat Allah-lah alasan kita melakukannya, maka tak ada lagi yang kecil di hadapan-Nya.
Wallahu’alam bishshawab.

*****
Referensi:
“Silahkan Terpesona, Dr A’id Abdullah al-Qarni, Sahara publisher, 2004

Materi Parenting Teori “Kemelekatan” Komunitas Peduli Potensi Anak Indonesia (KP2AI)
Share:

SEBAB-SEBAB PENGUNDANG SIKAP SABAR

Adalah sebuah pertanyaan yang muncul: apakah sabar adalah suatu sikap pemberian dari Allah atau sesuatu yang diusahakan oleh manusia?

Kebanyakan manusia ketika mendapat musibah kemudian ia diberi nasihat agar bersabar, maka orang tersebut menjawab "Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepadaku rejeki berupa kesabaran. "
Seolah-olah dengan kalimat tersebut ia menggantungkan kesabaran kepada Allah tanpa berikhtiar berusaha bersikap sabar. Padahal kesabaran adalah sesuatu yang harus diusahakan. Kita tidak bisa menunggu diam berharap datangnya sabar.

Rasulullah saw bersabda, "Orang yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan menjadikan orang tersebut menjadi orang yang sabar. "


Lantas apakah sajakah usaha yang dapat mendatangkan sikap sabar?

1. Mengetahui tabiat dan mengetahui watak dunia, yaitu kepayahan, kesulitan, kelelahan, dll.

2. Meyakini bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah
Apapun yang terjadi di dunia sepenuhnya berada dalam ketentuan dan ketetapan Allah swt, maka ketika mendapatkan ujian/musibah, kembalikanlah semua urusannya kepada Allah dan ucapkanlah doa "innalillaahi wa inna ilaihi raji'un".

3. Mengetahui dan meyakini pahala sabar
Buah dari kesabaran seorang hamba, maka Allah akan mengampuni dan menghapuskan dosanya, sebagai penghuni surga, akan mendapatkan balasan (pahala) dua kali lipat, disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung, Allah bersama dengan orang yang sabar.

4. Mempunyai niat ingin menjadi orang yang sabar
Niatkanlah untuk bersikap sabar, maka insyaallah Allah akan membantu orang tersebut untuk berlaku sabar.

5. Meyakini bahwa dengan kesabaran akan mendapatkan jalan keluar dari kesulitan

6. Meminta tolong kepada Allah
Bila hanya mengandalkan pada kemampuan diri untuk bersikap sabar, maka tentulah hal itu mustahil bisa didapatkan kecuali atas pertolongan Allah swt.

7. Beriman kepada qadha dan qadar
Ketetapan Allah swt (takdir) bagi manusia ada yang terasa baik, adapula yang terasa buruk. Bagi manusia beriman, kedua takdir tersebut adalah tetap dipandang baik olehnya.

8. Harus memahami bahwa setiap musibah itu merupakan pertanda bahwa orang tersebut mempunyai kebaikan serta kekuatan
Seseorang akan diuji oleh Allah tergantung kepada kadar keadaan imannya. Jika keadaan imannya kuat, maka ujiannya pun akan berat. Namun jika ukuran imannya lemah, tentu saja ujiannya pun akan menyesuaikan.

9. Kita harus mengetahui kisah-kisah orang yang sabar
Contohnya seperti kisah para nabi. Kisah para nabi adalah tempat belajar bagi semua manusia. Seperti kisah Nabi Nuh as yang berdakwah hampir 950 tahun dengan ujian mendapat hinaan, ancaman pembunuhan, dituduh sebagai orang gila/sesat, namun beliau tetap bersabar atas semua perlakuan tersebut. Atau kisah Nabi Ibrahim as yang dihadapkan pada ujian yang sangat besar, misalnya ketika beliau dilemparkan ke dalam api, ketika diuji tidak memiliki anak dalam waktu yang lama, ketika Allah memerintahkannya untuk meninggalkan istri dan anaknya di suatu wilayah yang tak berpenghuni, ketika diuji untuk menyembelih anak kesayangannya Ismail, dll.

(Catatan tausiyah program siaran "Hikmah Sore" bersama al-Ustadz Endang Nasruddin)
Share:

MENJADIKAN LIBURAN MENYENANGKAN

Semula, rasanya ‘wegah’ sekali ketika libur semesteran tiba. Mana lama lagi…sebulan lamanya. Coba bayangkan! Biasanya, paling juga dua mingguan. Bukan kenapa-kenapa, aktifitas menuntut ilmu, segimana susahnya juga, tetap ‘ngangeni. Apalagi kalau sudah bertemu dan kumpul sama teman-teman yang notabene sama-sama sudah berumah tangga namun ‘sense of humor’nya gak pernah hilang, itu sesuatu sekali. Setiap ketemu, bawaannya pasti happy. Tapi ya gimana lagi, aturan tetaplah aturan. Tak mungkin khan minta liburan dipercepat. Untunglah…dalam satu kesempatan, ada seorang teman yang kasih sebuah ide untuk mengisi waktu liburan. Eh….dari sana justru ide-ide lain bermunculan. Bagai bintang yang muncul satu persatu di kegelapan malam, liburan pun berubah ‘wajah ‘ menjadi menyemangatkan. Tak mesti menunggu lama, saya susun segera beberapa kegiatan pengisi liburan panjang.


Membuat tulisan
Sudah lama blog yang saya kelola tak pernah disentuh. Dilihatpun hanya sesekali. Nyaris selama ini waktu begitu tersita oleh pekerjaan dan segala macam tugas di kuliahan. Dan…sekarang, saat ujian selesai dengan semua tugas berhasil  dikerjakan, kini waktunya untuk memberi perhatian lebih pada blog yang sudah lama saya abaikan. Taraaaa………saya mulai dengan mengganti baju blog yang sudah begitu usang karena lama tak pernah diganti. Bosan rasanya setiap  kali melihat itu-itu saja tampilannya.

Alhamdulillah, tidak perlu waktu lama untuk mencari baju pengganti, sekali pilih….langsung jadi. Yeeaahh…walaupun tampilannya masih sangat sederhana bila dibandingkan dengan blog lainnya, saya sudah cukup merasa lebih baikan. Kemudian saya rapikan beberapa pengaturan tata letak, dan saya hilangkan sementara dua kolom blog “dapur” dan “rumah” setelah sebelumnya tentu saja semua materi saya pindahkan dan disimpan dalam file tersendiri.

Langkah selanjutnya yang agak berat adalah membuat tulisan untuk menambah materi blog yang sudah ada. Untuk penulis pemula seperti saya, jangankan menulis, hanya sekedar mendapatkan sebuah ide saja….sulitnya minta ampun. Bisa berhari-hari tuh cari-cari. Hehe…. Tapi, tak patah arang, dalam rangka mencari binatang yang namanya ide, saya melakukan beberapa hal:
~ Searching di internet tentang tips mudah membuat tulisan;
~ Memerhatikan dan memelajari beberapa tulisan para penulis dan teman-teman di media sosial;
~ Ingat pada sebuah nasihat yang mengatakan apabila kita hendak menulis, tulislah dari apa yang pertama kali kita fikirkan.

Hasilnya…ide menulis tulisan yang sedang sahabat baca inilah yang pertama kali terlintas dalam fikiran. Beberapa tulisan lainnya bisa Shalihaat tengok dengan judul:
http://bundapuri.blogspot.co.id/2016/01/makruhnya-wewangian-bagi-wanita.html

Membaca Buku
“Membacalah dan tuangkan kembali apa yang dibaca dalam bahasa sendiri” inilah nasihat lain dari sebua penerbit buku  yang disampaikan ketika saya bertanya tentang bagaimana caranya agar kita dapat membuat sebuah tulisan yang baik. Terlepas dari kita akan membuat tulisan atau tidak, saya sependapat bahwa membaca tetaplah penting. Banyak keuntungan yang akan kita peroleh dengan membaca, diantaranya:
~ Menambah wawasan;
~ Menambah perbendaharaan kata sehingga melancarkan kemampuan kita dalam berkomunikasi dengan lisan dan menuangkan buah fikiran dalam bentuk tulisan;
~ Meningkatkan rasa percaya diri, karena orang yang membaca tentu akan mengetahui sesuatu lebih dibandingkan mereka yang tidak suka membaca;
~ Mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat sehingga mencegah diri kita dari perbuatan yang tidak berguna;
~ Memalingkan diri kita dari sesuatu yang buruk dan sia-sia;
~ Menjadi jalan untuk pintar;
~ Dapat menjadi tempat bertanya orang lain;
~ dan lain-lain

Membaca adalah sebuah kegiatan yang ringan. Dia bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Bagi saya yang seorang ibu rumah tangga dengan pekerjaan sebagai penyiar yang tidak terikat waktu “8 to 4”, aktifitas membaca bisa dilakukan saat menunggu on air siaran di radio, saat berada di perjalanan, saat malam sebelum tidur, atau ketika waktu-waktu luang.

Mengurus Taman Belakang
Hampir kebanyakan kaum ibu, pasti suka bertanam. Sesempit apapun lahan yang ada, selalu diusahakan ada tanaman hijau di rumah. Sekarang banyak ide kreatif menanam tanaman hias di lahan yang tak terlalu luas dengan mempergunakan barang-barang bekas di sekitar rumah. Tinggal searching saja di Mbah Google, apa yang kita maksudkan dengan mudah dan cepat didapatkan.

Naaah…mumpung sekarang lagi liburan panjang nih, bisa dipergunakan kesempatan ini untuk mulai menengok kembali tanaman di belakang. Mengurus dan merawat mereka agar lebih dekat dengan alam.

Mendekor Ulang Rumah
Dekorasi rumah yang sama membuat kita bosan melihatnya. Perlu suasana yang baru agar rumah terlihat lebih segar. Melakukan perubahan pada tata letak barang yang ada, atau mencat ulang dinding rumah, menyortir barang-barang mana yang perlu dibuang mana yang masih bisa dipergunakan...wuuiiisss asyik kayaknya. Bisa seharian tuh kita melakukannya. Walaupun bisa dipastikan badan akan pegal-pegal, namun sepadan deh dengan hasil nanti yang akan didapatkan. So…let’s do it soon!

Wisata Kuliner
Di Garut, ada beberapa tempat jualan makanan yang ajib banget rasanya. Untuk mie baso saja pilihannya ada mie baso Imu, mie baso Mas Keren (karena dia jualan mie-nya sambil pakai sepatu. Unik khan?!), mie baso Solo, mie baso Ukun (itu tuuuh…yang terkenal dengan kompor anglo-nya), mie baso si Peueut, Mie baso tangkar ayam yang ada di belakang Kantor Bersama PD Persis, dan mie baso bu Lina yang ada di kampusku. Kalau sudah beli basonya Bu Lina, sampai ke kuah-kuahnya tak bersisa. Sllluuurrff….rasanya tak terkatakan. Kisaran harganya antara Rp10.000,- sampai Rp16.000,-. Masih termasuk harga terjangkau bila dibandingkan dengan kota-kota lainnya yang sudah mencapai 20-30 ribuan.

Saya juga penyuka baso tahu. Hanya ada dua tempat jualan baso tahu yang saya suka: kalau makannya di tempat saya lebih memilih baso tahu Mang Ilen yang ada di Ciledug. Tapi kalau buat dibawa ke rumah, pilih baso tahu Agus Nikmat yang suka mangkal di IBC Garut. Sedang tempat jualan pempek palembang yang rasanya “boljug” (boleh juga maksudnya) yang pernah saya coba adanya di Jalan Bank dan depan STIE Yasa Anggana daerah Tarogong.

Bagi para pecinta pisang, ada makanan jajanan khas Garut yang baru yaitu Pisang Arab. Sesuai namanya, tentu saja ukuran pisangnya besar-besar. Ada tiga pilihan ukuran: kecil, sedang, dan besar. Rasanyapun beda-beda. Rasa keju ada, rasa coklat, rasa keju-coklat…tinggal pilih sesuai selera.

Selain pisang arab, disana juga ada roti bakar pelangi. Namanya pelangi,tentu saja rotinya pun berwarna-warni seperti pelangi. Saya pernah coba, dan memang soal rasa….tak terkatakan.

Perbendaharaan tempat kuliner di Garut sebenarnya masih banyak. Sebagiannya lagi tak bisa saya muat di sini. Kepanjangan dong nanti ceritanya. Yang paling penting dari semuanya adalah bahwa tempat favorit kalau jalan-jalan adalah mesjid (teu nyambuuung… ). Wisata hati ceritanya. Entahlah, rasanya adem tuh kalau sudah berada di mesjid. Apalagi kalau hati  lagi kacau meracau berkicau, diam di mesjid tuh  kayaknya berasa seperti sudah setengah dari solusi. Tapi jangan salah, walaupun ke mesjid, namun acara kuliner tetap jalan. Soalnya, sekarang di sekeliling mesjid ada tempat jualan makanan. Apalagi, tidak jauh dari sana sekitar ± 50 meter ada mall dan pasar ceplak tempat jualana aneka makanan.


Nampaknya, cukup deh lima kegiatan dulu yang menjadi agenda besar selama masa liburan sebulan tahun ini. Tinggal setting saja waktunya disesuaikan dengan kegiatan rutin lainnya agar tidak berbenturan, atur manis juga dengan keadaan keuangan agar semuanya berjalan aman dan nyaman.  
Share:

MENYAMAKAN PERSEPSI, MENGHINDARI MENGGURUI


Pada suatu hari di tengah padang pasir nan tandus, ada seorang lelaki Badui tengah tegang menunggu kelahiran putranya. Kontraksi dan rintihan sang istri membuat suami semakin tak karuan menanti lahirnya sang buah hati. Namun, ketika tangisan bayi menyeruak, sang Arab Badui mengamati anaknya dengan pandangan penuh keanehan.

Dia mengamati anaknya, kemudian melihat dirinya dan istrinya yang masih tergolek lemah. Ternyata sang anak yang dilahirkan berkulit hitam, sedangkan dirinya dan istrinya sama-sama putih. Pada saat itulah syetan membisikinya dengan tuduhan-tuduhan yang jelek terhadap istrinya sendiri, "Jangan-jangan istrimu telah selingkuh dengan lelaki berkulit hitam, lalu keluarlah anak dari benihnya. "

Akhirnya sang suami yang tengah kebingungan mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah saw.

Di hadapan Rasulullah saw ia berkata, "Wahai Rasulullah, lihatlah anakku! Dia hitam, sedangkan tidak ada dari saya maupun istri yang berkulit hitam. Lalu, dia dari mana?"

Menghadapi masalah tersebut, Rasulullah saw mencoba menyamakan persepsi dan mengajari lelaki itu untuk mengemukakan jawaban masalahnya dari hasil pemikiran sendiri. Rasul pun memperhatikan dan mengetahui bahwa orang Arab Badui itu adalah seorang penggembala kambing dan unta. Maka beliaupun memberikan permisalan dengan hewan yang sudah akrab dengan pekerjaan keseharian orang Arab Badui tersebut.

Rasulullah saw bertanya, "Apakah engkau mempunyai banyak unta?". Sang Arab Badui mengiyakan.

"Apa warnanya?" Tanya Rasulullah saw.

"Kemerahan" Jawab Arab Badui.

"Apakah ada yang berwarna hitam? " Tanya Rasul kembali.

"Tidak. " Jawabnya.

"Kalau abu-abu?" Tanya Rasul.

"Ya, ada. " Jawab si Badui.

"Lho, dari mana datangnya si abu-abu padahal warna kawan untamu yang jantan dan betina semuanya berwarna kemerahan? " Tanya Rasul.

Maka sang Arab Badui berfikir sejenak mencari jawaban. "Mungkin saja ada nenek moyangnya yang berwarna abu-abu, akhirnya menurun gen warnanya kepada untaku karena masih ada garis keturunan."

Rasulullah pun menutup pembicaraan ini dan berkata, "Kemungkinan juga, ada di antara leluhur bayimu yang berwarna hitam sehingga warna kulitnya menurun kepada anakmu. "

Si Arab Badui berfikir sejenak, dan dia mendapati bahwa jawaban masalahnya persis seperti apa yang dia utarakan kepada Rasulullah mengenai untanya. Diapun pergi menemui istrinya dan dengan yakin berkata bahwa bayi yang berkulit hitam itu adalah anaknya.


Pelajaran yang bisa diambil

Bergaul dengan sesama ternyata memerlukan seni. Ketika kita memberikan nasihat atau hendak meluruskan sebuah kesalahan, maka kita harus menyamakan persepsi terlebih dahulu.

Barangkali sementara orang berdalih, bukankah nasihat itu seperti obat, yang walaupun pahit harus tetap ditelan?! Bukankah nasihat harus disampaikan walaupun pahit didengar?!
Benar, Hanya saja, bukankah nasihat pun disampaikan supaya  diterima dan agar kesalahan tidak berlanjut. Jika kita bisa melakukannya dengan obat yang terasa manis, semisal madu, mengapa pula kita harus memilih obat yang rasanya pahit?!

(Sumber: majalah "al-Mawaddah" dengan beberapa penyesuaian)

Share:

FAKTA MENGEJUTKAN DIBALIK PARFUM

Menggunakan parfum memang bisa membuat tubuh seseorang menjadi wangi, bahkan terkesan seksi. Akan tetapi, beberapa parfum juga bisa membahayakan kesehatan jika digunakan secara berlebih-lebihan dan dalam jangka waktu yang lama.
Parfum merupakan senyawa tunggal yang terdiri atas senyawa utama dan filter (pengisi). Filter inilah –berupa alkohol- yang paling banyak terkandung dalam parfum dibanding dengan bahan utamanya. Beberapa bahan kimia yang biasa terkandung dalam parfum: ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone, benzyl alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride, a-terpineol, camphor, dan limonene. Memang sebagian dari bahan ini tidak berbahaya bagi tubuh, tapi sebagian lagi bisa menyebabkan otot tubuh tegang, lebih mudah marah, asma, sakit persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala, batuk, dan iritasi kulit.

Beberapa fakta tentang parfum menyentakkan kesadaran kita, betapa hal yang kita anggap biasa ternyata menyimpan bahaya bagi kesehatan:
§    Riset menurut ahli gizi holistik dan naturopati, Michelle Schoffro Cook mengatakan: “Terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi dasar pembuatan wewangian parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia dan telah  terbukti mengandung racun neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan terdapat juga kandungan karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker). “
Jika kita mencium aroma parfum, itu karena bahan molekul sintetis yang beracun dari parfum masuk melalui saluran pernafasan yang langsung memberi jalan menuju ke otak. Dan jika telah masuk ke otak, pada beberapa racun baru bisa dihilangkan dalam waktu yang lama dan dengan pengobatan intensif. Kerusakan otak bisa berupa peradangan dan munculnya plak otak. Keduanya merupakan gangguan paling berbahaya pada otak. Yang juga berbahaya, meskipun tidak mencium aromanya, kita tetap menghirup bahan kimia dari paparan parfum. 
§   Dr. Asep Kadarohman, M.Si –Ketua Koordinator Laboratorium Kimia FMIPA UPI- mengatakan bahwa berdasarkan beberapa riset yang telah dia lakukan diketahui parfum yang beredar di pasaran saat ini umumnya berbahan kimia sintetis. Senyawa turunan dari bahan natural. Pewangi alami murni sangat jarang digunakan dalam industry. Kalaupun ada, harganya dipastikan mahal. Dan bilapun harganya lebih miring kisaran Rp10.000,00 maka dapat dipastikan kandungan alkoholnya lebih banyak dibanding bahan utamanya.
§       Dr. Asmaja D. Soedarwoto, Sp. K.K –dokter spesialis kulit dan kelamin- yang juga menjabat sebagai Kepala  Klinik Kecantikan Lili RS Hasan Sadikin Bandung mengatakan bahwa pemakai parfum pada kosmetik agar mewaspadai kandungan bahan kimia seperti cinnamic aldehid, iso eugenol, hidroxidtronellal, dan musk ambrette. Sejenis bahan kimia dalam parfum yang bersentuhan langsung dengan permukaan kulit dengan cara dioleskan/diusap pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pemakaian yang berulang-ulang dapat menyebabkan kehitam-hitaman pada kulit, seperti dahi, pelipis, leher, dan dada.
§     Aroma parfum yang dipergunakan seseorang, bau pengharum ruangan, atau bau rokok  yang menempel pada pakaian seseorang, bagi sebagian besar dari kita hanyalah sebuah bau biasa. Namun bagi sebagian lainnya, berbagai aroma tersebut bisa mengganggu dan melemahkan. Bahkan menurut studi terbaru yang dimuat dalam jurnal “The Annals of Family Medicine”, sebenarnya cukup banyak orang yang menderita intoleransi alias sangat sensitive terhadap zat kimia. Mereka bisa mengalami gejala alergi dan serangan panik. Pada kasus yang lebih berat, mereka bisa menderita depresi dan kecanduan obat. Gangguan kesehatan lainnya antara lain: bronkhitis, asma, radang paru, sinusitis, hipertiroid, penyakit autoimun, dan migrain.
§     Dokter Heather Patisaul, seorang ahli biology di North Carolina State University mengungkapkan, parfum tidak hanya bisa membuat seseorang alergi seperti bersin, sakit kepala, dan pilek. Parfum yang mengandung phthalates atau disebut dietil ftalat (DEP) dapat mengganggu  hormon testosteron laki-laki.
Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa bahan kimia DEP dapat memengaruhi fungsi paru-paru dan mengurangi jumlah sperma motil (sperma bergerak). Direktur Riset Center for environmental Health, Caroline Cox, mengatakan para pria remaja yang menyemprotkan banyak parfum ke tubuhnya memiliki resiko lebih besar. Pada wanita, paparan DEP dapat menimbulkan masalah sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan menstruasi tidak teratur, muncul jerawat, pertumbuhan rambut yang tidak teratur, hingga sulit hamil. Paparan DEP ini pun sebaiknya dihindari oleh para ibu hamil.
§      Dalam riset Parlett yang meneliti beberapa wanita di Amerika menunjukkan hasil adanya hubungan antara pemakain produk kecantikan dengan tingkat zat kimia dalam tubuh. Bahan kimia –termasuk di dalamnya kandungan DEP- dapat menyebabkan diabetes, menaikkan berat badan, dan mengganggu sistem hormon.
Cara Menetralisir Racun Parfum yang Masuk ke Dalam Tubuh
a.   Lindungi tubuh dengan asupan makanan yang mengandung antioksidan tinggi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
b.   Menghindari parfum yang mengandung senyawa bercincin benzene karena bersifat karsinogenik (bisa menyebabkan kanker).
c.       Tidak gonta-ganti parfum karena adanya senyawa disitu.
d.   Jadilah seorang konsumen yang jeli untuk membaca label pada produk parfum yang akan dibeli untuk mengetahui isi kandungan kimia yang ada di dalamnya.
e.       Jangan berlebihan dalam menggunakan parfum.
f.      Kurangi penggunaan produk kecantikan yang berbahan kimia dan pilihlah produk yang terbuat dari bahan alami. 
Share:

MAKRUHNYA WEWANGIAN BAGI WANITA

Rasanya tidak satupun perempuan di muka bumi ini yang tidak memedulikan penampilan dirinya. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, tak satupun yang luput dari perhatiannya untuk tampil cantik dan menarik, baik dalam pandangan suaminya sendiri ataupun dalam pandangan orang lain dan sebagai bentuk rasa syukurnya atas karunia yang Allah berikan dengan cara  menghargai dirinya sendiri.

Islam adalah agama yang mengatur dan memberikan tuntunan jelas bagi pemeluknya. Tidak hanya berbicara tentang akidah, akan tetapi juga memberi tuntunan jelas dan terang pada urusan kehidupan sehari-hari agar fitrah manusia atas sesuatu tidak jatuh menjadi berlebih-lebihan. Dari urusan di balik tirai seperti berhubungan suami-istri hingga urusan menyisir, Islam membahas lengkap tentang itu, termasuk aturan dalam mempergunakan wewangian. Siapa, kapan, dan dimana seseorang bisa mempergunakan wewangian, dan kapan harus meninggalkannya, jelas diterangkan disana. Hal itu dimaksudkan agar hajat pribadi tetap memperhatikan urusan manusia lainnya. Manusia disamping diajarkan untuk menjaga dirinya dari perbuatan berlebihan, melindunginya dari perbuatan maksiat, sekaligus memiliki kewajiban pula untuk menjaga orang lain tidak melakukan hal yang sama. Karena dosa bisa terjadi lantaran dua sebab: sebab dari dirinya, dan sebab yang diakibatkan dari perbuatan orang lain.

Tulisan ini mengambil judul tentang makruhnya wewangian/parfum bagi perempuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadits  V di salah satu tempat penulis menuntut ilmu di sana. Selain menyertakan hadits-hadits berkenaan tentang hal itu, penulis juga melengkapinya dengan hasil  riset ilmuwan yang mengungkapkan fakta medis penggunaan parfum bagi kesehatan. Empat belas abad yang lalu Allah swt melalui Rasul-Nya telah menyampaikan larangan-Nya yang sarat dengan kebaikan bagi kita, hamba-Nya. Dan sekarang, fakta membenarkannya tanpa diragukan lagi. Subhanallah, betapa beruntungnya kita, Allah telah limpahkan taufik dan hidayah-Nya untuk berada dalam iman Islam. Alhamdulillah.

Dengan segala kekurangan yang ada dalam tulisan ini atau kesalahan yang kemungkinan ada di dalamnya, penulis berharap semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Dan menguatkan semangat kita dalam menjalankan perintah agama dengan kelapangan hati - keikhlasan diri, serta tetap istiqamah untuk tetap berada di jalan-Nya. Aamyn.


A. MATAN HADITS

5126 - أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا ثَابِتٌ وَهُوَ ابْنُ عِمَارَةَ، عَنْ غُنَيْمِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ»
__________
[حكم الألباني] حسن

Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Mas'ud ia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid ia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit -Yaitu Ibnu Umarah- dari Ghunaim bin Qais dari Al Asy'ari ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wanita mana saja yang memakai minyak wangi kemudian melintas pada suatu kaum agar mereka mencium baunya, maka ia adalah pezina."


B. TAKHRIJ HADITS
Hadits yang diriwayatkan oleh Iman an-Nasa’i ini juga terdapat dalam beberapa kitab, antara lain:
1.       Kitab Musnad Ahmad Makhrajan
أول مسند الكوفيين
حَدِيث أبي موسى الأشعري
19578 - حدثنا يحيى بن سعيد، عن ثابت يعني ابن عمارة، عن غنيم، عن أبي موسى الأشعري، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إذا استعطرت المرأة فخرجت على القوم ليجدوا ريحها فهي كذا وكذا»
Rangkaian sanad yang pertama merupakan sanad al-Kufi (berasal dari kuffah)
Hadist Abi Musa Al-Asy’ari

19578 - Yahya ibn Sa’id telah menceritakan kepada kami, dari Tsabit—Ibnu ‘Amarah Hadist Abu Musa Al-Asy’ari dari Ghunaim dari Abu Musa Al-Asy’ari dari Nabi Saw., beliau saw bersabda, ”Apabila seorang perempuan memakai parfum, lalu ia keluar agar kaum lelaki dapat mencium harumnya, maka ia telah berbuat ini dan itu.”

2.       Kitab Sunan Abi Dawud
 كتاب الترجل
باب ما جاء في المرأة تتطيب للخروج
4173 - حدثنا مسدد، حدثنا يحيى، أخبرنا ثابت بن عمارة، حدثني غنيم بن قيس، عن أبي موسى، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إذا استعطرت المرأة، فمرت على القوم ليجدوا ريحها، فهي كذا وكذا» قال قولا شديدا
__________
[حكم الألباني] : حسن

Kitab Berhias
Bab tentang seorang qanita memakai parfum untuk keluar rumah
4173 - Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata yahya telah menceritakan kepada kami, ia berkata Tsabit ibn ‘Amarah telah mengkabarkan kepada kami, ia berkata, Ghunaim ibn Qais telah menceritakan kepada kami dari Abi Musa dari Nabi Saw.beliau saw.bersabda, ”Apabila seorang wanita memakai parfum, lalu ia lewat pada suatu kaum agar dapat tercium bau harumnya, maka ia telah berbuat ini dan itu. ” Nabi Saw.mengatakan dengan  nada tinggi/keras.

Al-Albani menghukuminya sebagai hadits hasan.

3.       Kitab Shahih Ibnu Hibban – Makhrajan
باب الزنى وحده
ذكر وصف زنى الأذن، والرجل فيما يعملان مما لا يحل
4424 - أخبرنا محمد بن إسحاق بن خزيمة، حدثنا محمد بن رافع، حدثنا النضر بن شميل، عن ثابت بن عمارة الحنفي، عن غنيم بن قيس، عن أبي موسى الأشعري، عن النبي صلى الله عليه وسلم، قال:  «أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا ريحها فهي زانية، وكل عين زانية»
Bab zina dengan diri sendiri
Penjelasan tentang ciri-ciri zina telinga, dan dan laki-laki itu telah berdosa lantaran apa yang dikerjakan oleh kedua telinganya itu tidak halal.

4424 - Muhammad ibn Ishaq ibn Khuzaiman telah mengkabarkan, Muhammad ibn Rafi’ telah menceritakan kepada kami, al-Nadhar ibn Syamil telah mengkabarkan kepada kami dari Tsabit ibn ‘Amarah al-Hanafi dari Ghani ibn Qais, dari Abi Musa Al-As’asyri dari Nabi saw, beliau Saw bersabda, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur, begitu juga dengan semua mata yang memandangnya telah berzina. ”
رقم طبعة با وزير =  (4407)
__________
[تعليق الألباني]
حسن - «جلباب المرأة المسلمة» (ص 137).
[تعليق شعيب الأرنؤوط]
إسناده قوي
رقم طبعة با وزير =  (4407)
__________
[تعليق الألباني]
حسن - «جلباب المرأة المسلمة» (ص 137).

[تعليق شعيب الأرنؤوط]
إسناده قوي

4.       Kitab Sunan ad-Darimi
ومن كتاب الاستئذان
باب: في النهي عن الطيب إذا خرجت
2688 - أخبرنا أبو عاصم، عن ثابت بن عمارة، عن غنيم بن قيس، عن أبي موسى، «أيما امرأة استعطرت، ثم خرجت ليوجد ريحها، فهي زانية، وكل عين زانية» وقال أبو عاصم: يرفعه بعض أصحابنا
[تعليق المحقق] إسناده صحيح مرسلا وهو صحيح موصولا أيضا

Kitab Meminta Izin
Bab : Larangan  memakai parfum jika keluar rumah

2688 - Abu ‘Ashim telah mengkabarkan kepada kami, dari Tsabit ibn Amarah dari Ghunaim ibn Qais, dari  Abi Musa, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur, begitu juga dengan semua mata yang memandangnya telah berzina.” Abu berkata, ”Sebagian dari sahabat kami menganggap marfu hadist tersebut.

(ta’liq muhaqqiq) Sanad hadis ini selain shahih mursal, tapi juga shahih mausul.

5.       Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah

كتاب الإمامة في الصلاة، وما فيها من السنن مختصر من كتاب المسند
Kitab Imam dalam Shalat, dan sunah-sunah yang ada padanya yang diringkas dari kitab musnad.

باب التغليظ في تعطر المرأة عند الخروج ليوجد ريحها وتسمية فاعلها زانية، والدليل على أن اسم الزاني قد يقع على من يفعل فعلا لا يوجب ذلك الفعل جلدا ولا رجما، مع الدليل على أن التشبيه الذي يوجب ذلك الفعل إنما يكون إذا اشتبهت العلتان لا لاجتماع الاسم،
Bab tentang peringatan keras bagi wanita yang memakai parfum ketika keluar rumah, agar kaum lelaki bisa mencium bau harumnya, dan wanita yang melakukan hal itu dianggap pezina/pelacur. Hadist ini juga menjadi dalil bahwa laki-laki yang berzina terkadang perbuatannya tersebut membuatnya tidak harus/tidak mesti dihukum cambuk ataupun dirajam. Bersama dengan dalil yang menunjukkan kepada penyerupaan yang mewajibkan hal itu yakni pekerjaannya, hal itu pun jika keduanya sama dari segi illat, bukan karena sama namanya.  

 إذ المتعطرة التي تخرج ليوجد ريحها قد سماها النبي صلى الله عليه وسلم زانية، وهذا الفعل لا يوجب جلدا ولا رجما، ولو كان التشبيه بكون الاسم على الاسم، لكانت الزانية بالتعطر يجب عليها ما يجب على الزانية بالفرج، ولكن لما كانت العلة الموجبة للحد في الزنا الوطء بالفرج لم يجز أن يحكم لمن يقع عليه اسم زان، وزانية بغير جماع بالفرج في الفرج بجلد ولا رجم
Apabila ada seorang wanita memakai parfum saat keluar rumah, agar bau harumnya dapat dicium oleh lelaki maka Nabi saw menamai wanita tersebut pezina/pelacur, tapi karena perbuatan tersebut, ia tidak mesti dihukum cambuk atau dirajam, sekalipun adanya penyerupaan nama atas nama saja. Dengan demikian, wanita yang berzina dengan parfumnya berlaku kepadanya apa yang diberlakukan kepada wanita yang berzina dengan kemaluan. Akan tetapi, ketika illat yang mengharuskannya mendapatkan sanksi (hadd) saat berzina dengan melakukan hubungan suami istri (di luar nikah) dengan alat kelamin, maka hal itu tidak berlaku bagi laki-laki yang mencium bau parfum wanita untuk dihukumi sama seperti lelaki yang berzina dengan alat kelamin. Sedangkan wanita yang berzina bukan dengan alat kelaminnya hanya mendapat hukuman jilid/cambuk, tapi tidak dihukum rajam.   

1681 - نا محمد بن رافع، ثنا النضر بن شميل، عن ثابت بن عمارة الحنفي، عن غنيم بن قيس، عن أبي موسى الأشعري، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا ريحها فهي زانية، وكل عين زانية»
[التعليق] 1681 - قال الألباني: إسناده حسن

Muhammad ibn Rafi telah menceritakan kepada kami, Nadhar ibn Syamil telah menceritakan kepada kami, Tsabit ibn ‘Amarah telah al-Hanafi telah menceritakan kepada kami, dari Ghunaim ibn Qais dari Abu Musa al-Asy’Ari dari Nabi Saw., beliau saw bersabda, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur, begitu juga dengan semua mata yang memandangnya telah berzina.
Ta’liq - 1671 - Albani berkata: sanad hadist ini hasan.

6.       Kitab Mustadrak ‘alaa Shahihayn al-Hakim

كتاب التفسير «بسم الله الرحمن الرحيم قد بدأنا في هذا الكتاب بنزول القرآن، في ما روي في المسند من القراءات، وذكر الصحابة الذين جمعوا القرآن وحفظوه، هذا قبل تفسير. السور»
باب تفسير سورة النور بسم الله الرحمن الرحيم
Kitab Tafsir (bismillahirrahmanirrahim,Qad badanaa fi hadzal kitabi binuzulil quran, fi ma ruwiya fil musnad minal qiraat. Wa dzakaras shahabatul ladzina jama’ul qurana wa hafadzuhu, hadza qabla tafsiri. As-suwar.)

3497 - وحدثنا أبو العباس محمد بن يعقوب، ثنا محمد بن إسحاق الصغاني، ثنا روح بن عبادة، ثنا ثابت بن عمارة، قال: سمعت غنيم بن قيس، يقول: سمعت أبا موسى الأشعري رضي الله عنه، يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا ريحها فهي زانية»

3497- Abu Abbas Muhammad ibn Yaqub telah menceritakan kepada kami, Muhammad ibn Ishaq al-Shaghani telah menceritakan kepada kami, Ruh ibn Ubadah telah menceritakan kepada kami, Tsabit ibn ‘Amarah telah menceritkan kepada kami, ia berkata: Aku telah mendengar Ghunaim ibn Qais berkata: ia berkata: Abu Musa al-Asy’ari ra, berkata, bahwa Rasulullah Saw.telah bersabda, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.”
 هذا حديث أخرجه الصغاني في التفسير عند قوله تعالى: {قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم} [النور: 30] وهو صحيح الإسناد ولم يخرجاه "
[التعليق - من تلخيص الذهبي] 3497 - صحيح

Hadist ini dikeluarkan oleh ash-Shaghani di dalam kitab tafsirnya, saat ia menjelaskan firman Allah swt, “Katakalah (hai Muhammad) kepada orang-orang beriman agar menundukkan pandangannya. “ (QS. an-Nur : 30)

7.       Kitab al-Adabul Bayhaqy
باب في طيب الرجال وطيب النساء عند خروجهن
Bab tentang kaum lelaki dan perempuan memakai parfum ketika mereka keluar rumah.

608 - أخبرنا أبو طاهر الفقيه، أنبأنا أبو حامد بن بلال، حدثنا أحمد بن منصور، حدثنا النضر بن شميل، حدثنا ثابت بن عمارة الحنفي، أنبأنا غنيم بن قيس الكعبي، عن أبي موسى الأشعري أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا ريحها فهي زانية، وكل عين زانية»

Abu Thohir telah mengkabarkan kepada kami bahwa Abu Hamid ibn Bilal telah memberitakan kepada kami, bahwa Ahmad ibn Manshur telah menceritkan kepada kami, bahwa Nadhar ibn Syamil telah menceritakan kepada kami, bahwa Tsabit ibn ‘Amarah al-Hanafi telah menceritakan kepada kami, bahwa Ghunaim ibn Qais al-Ka’abi telah memberitakan kepada kami, dari Abi Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah saw telah bersabda, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur, begitu juga dengan semua mata yang memandangnya telah berzina. ”


C. SYARAH IJMALY

Diambil dari syarah Kitab Sunan Abu Dawud

عون المعبود وحاشية ابن القيم (11/ 153(

‘Aunul Ma ‘bud wa hasyiati Ibnu Qayyim (11/135)
بَاب في طيب المرأة لِلْخُرُوجِ
Bab tentang perempuan keluar rumah dengan memakai parfum

[4173]) إِذَا اسْتَعْطَرَتِ الْمَرْأَةُ) أَيِ اسْتَعْمَلَتِ الْعِطْرَ وَهُوَ الطِّيبُ الَّذِي يَظْهَرُ رِيحُهُ (لِيَجِدُوا رِيحَهَا) أَيْ لِأَجْلِ أَنْ يَشُمُّوا رِيحَ عِطْرِهَا (فَهِيَ كَذَا وَكَذَا) كِنَايَةٌ عَنْ كَوْنِهَا زَانِيَةً
قَالَ الْمُنْذِرِيُّ وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَقَالَ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَلَفْظُ النَّسَائِيِّ فَهِيَ زَانِيَةٌ
Apabila seorang perempuan memakai parfum yakni menggunakan parfum yang bau harumnya sangat menyengat. (agar tercium bau harumnya) yakni yang karenanya kaum lelaki dapat mencium bau harumnya. Seperti itulah yang dikatakan oleh Al-Mundzir.
Imam Tirmidzi dan Imam Nasa’i telah meriwayatkan hadist tersebut. Ia berkata bahwa tersebut hasan-shahih. Dan lafadz tersebut menurut pengikut Imam an-Nasai menyebutnya dengan redaksi “maka dia itu pezina.”

Penjelasan

5126 - أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا ثَابِتٌ وَهُوَ ابْنُ عِمَارَةَ، عَنْ غُنَيْمِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ»
__________
[حكم الألباني] حسن

Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Mas'ud ia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid ia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit -Yaitu Ibnu Umarah- dari Ghunaim bin Qais dari Al Asy'ari ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wanita mana saja yang memakai minyak wangi kemudian melintas pada suatu kaum agar mereka mencium baunya, maka ia adalah pezina."

Hadits ini berkualitas hasan menurut Imam al-Albany. Demikian juga dengan hadits senada yang diriwayatkan oleh beberapa imam lainnya.

ماتصل سنده يرويةغيركامل الثقة
Hadits hasan adalah hadits yang bersambung-sambung sanadnya, yang diriwayatkan oleg orang yang tidak mempunyai derajat terpercaya secara sempurna

Ibnu Taimiyah berkata:
ماتعددت طرقة ولم يكن فيهم متهم بالكدب ولم يكن شادا
“Hadits yang banyak jalan datangnya, tidak ada di dalam sanadnya orang yang tertuduh dusta dan tidak pula syadz. “
Catt: da besar

Hadits hasan ini dibawah derajat shahih yang dikenal ke-‘adil-an perawinya dan kekokohan ingatannya. Hadits ini dapat dijadikan sebagai hujjah.

Namun demikian, adasebuah catatan besar yang penting diperhatikan, yaitu bahwa Imam an-Nasa’I termasuk  seorang ulama hadits yang sangat keras dalam menyeleksi hadits-haditsnya. Maka apabila dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i mendapat komentar beberapa ulama dengan derajat rawi shaduq, maka sebenarnya dia adalah tsiqat. Sehingga dengan demikian, hadits imam an-Nasa’i ini bisa dihukumi sebagai hadits shahih.


D. Fiqih Hadits
1.       Haram hukumnya bagi seorang perempuan memakai wewangian saat keluar rumah, termasuk saat akan masuk ke dalam mesjid.
Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda, “Perempuan manapun yang memakai parfum kemudian keluar dari mesjid, maka shalatnya tidak akan diterima sehingga mandi. “ (HR. Ahmad No. 2444, Syaikh al-Albani menilainya shahih dalam “Shahihul Jami’” No 2703)
2.       Kerasnya pandangan agama terhadap perempuan yang  menggunakan wewangian  keluar rumah sehingga disamakan dengan perbuatan seorang pezinah.
3.       Hukuman bagi perempuan demikian disamakan dengan pelaku zinah, yaitu duhukum cambuk/dijilid.
4.       Bolehnya perempuan memakai wewangian ketika berada di dalam rumah.
5.       Bagi kaum laki-laki yang mengikuti hawa nafsunya karena tergoda oleh wangi parfum seorang perempuan yang berlalu di hadapannya, maka Allah akan menilainya sama dengan pelaku zina sekalipun dia tidak melakukan hubungan suami-istri.
6.       Hadits di atas menjadi dalil bahwa laki-laki yang berzina terkadang perbuatannya tersebut membuatnya tidak harus/tidak mesti dihukum cambuk ataupun dirajam.
7.       Hadits ini pula menjadi dalil bahwa wanita yang berzina dengan parfumnya berlaku kepadanya apa yang diberlakukan kepada wanita yang berzina dengan kemaluan. Akan tetapi, ketika illat yang mengharuskannya mendapatkan sanksi (hadd) saat berzina dengan melakukan hubungan suami istri (di luar nikah) dengan alat kelamin, maka hal itu tidak berlaku bagi laki-laki yang mencium bau parfum wanita untuk dihukumi sama seperti lelaki yang berzina dengan alat kelamin. Sedangkan wanita yang berzina bukan dengan alat kelaminnya hanya mendapat hukuman jilid/cambuk, tapi tidak dihukum rajam. (Hal ini sebagaimana yang ditulis dalam Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah)
     
                                                                 
E. Faedah Hadits
Faedah yang dapat kita ambil pelajarannya dari hadits perhiasan bab wewangian adalah sebagai berikut:
Atas perempuan:
1.       Besarnya fitnah seorang perempuan terhadap laki-laki.
2.       Kewajiban bagi seorang perempuan untuk lebih menjaga diri dari menarik perhatian kaum laki-laki. Karena pada dasarnya perempuan memiliki daya tarik seksual (sex appeal) lebih kuat dibanding laki-laki. Tidak hanya dari sisi fisik, akan tetapi juga dari suara, caranya berjalan, sampai pada wewangian yang muncul dari dirinya.
3.       Kaum perempuan hendaknya memakai wewangian hanya ketika berada rumah untuk menyenangkan suami.
4.       Banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang istri untuk membahagiakan dan menyenangkan hati suami, yaitu melalui penglihatan, pendengaran, dan indera penciuman.
5.       Kerasnya Islam mengatur hal penggunaan wewangian bagi kaum perempuan, maka hendaknya kaum perempuan memperhatikan benar tentang hal ini. Tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa dan sederhana. Karena keteledoran seorang perempuan yang mengabaikan bab ini akan menyebabkan dia dihukumi sebagai seorang pezina dan dapat mengakibatkan pula seorang laki-laki masuk ke dalam perbuatan dosa/zina.
6.       Indera penciuman adalah salah satu pintu yang dapat membuka kebahagiaan hubungan suami-istri dalam rumah tangga.
Atas laki-laki:
7.       Kewajiban seorang laki-laki untuk menundukkan pandangan ketika mendapati perempuan yang menarik hatinya sebagaimana firman Allah swt, “Katakalah (hai Muhammad) kepada orang-orang beriman agar menundukkan pandangannya. “ (QS. an-Nur : 30)
8.       Pentingnya seorang laki-laki untuk mendidik, membimbing istrinya tentang penggunaan parfum, dan melarang  istrinya mempergunakannya saat keluar rumah.
9.       Wajibnya seorang istri untuk tampil menarik dan cantik di hadapan suami berbanding lurus dengan wajibnya seorang suami untuk memenuhi kebutuhan pribadi seorang istri agar dapat mewujudkan hal tersebut sesuai dengan kemampuannya.
Secara keumuman:
10.   Hendaknya tidak berlebih-lebihan dalam mempergunakan sesuatu. Islam adalah agama pertengahan. Menyukai sesuatu yang proporsional/cukup.
11.   Pentingnya seseorang menjaga seseorang lainnya untuk tidak melakukan perbuatan dosa.
12.   Perbuatan dosa bisa disebabkan oleh dua hal: sebab yang datang dari dirinya sendiri dan sebab yang diakibatkan oleh perbuatan orang lain.
13.   Sebagaimana kebaikan bisa berantai, maka demikian pula dengan keburukan. Apabila orang lain tergelincir pada perbuatan dosa yang diakibatkan karena stimulus/rangsangan yang datang dari diri kita,  maka kita pun akan mendapatkan dosa keburukan dari orang lain yang melakukannya.
14.   Dalam Islam, sesuatu dinilai baik bukan hanya dari lurusnya niat, akan tetapi juga dari baiknya cara melakukan sesuatu.
15.   Sebuah niat awal yang buruk akan menarik banyak dampak keburukan lainnya baik bagi si pelaku maupun bagi orang  lain yang ada di sekitarnya.
16.   Tidak ada kebebasan mutlak dalam Islam. Yang ada adalah kebebasan yang berpagarkan rasa tanggung jawab (terhadap Allah) dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Menjadikan kita tahu batasan dan aturan dalam melakukan sesuatu.
Share:

Popular

Pengunjung saat ini

Ruang Siar

Label

Label Cloud