KIAT HIDUP BAHAGIA

Ikutilah kiat-kiat berikut agar Anda dapat meraih kebahagiaan dalam hidup:


Memperbanyak ilmu yang bermanfaat
Karena ia dapat melapangkan dada, memperbanyak pahala, meluhurkan nama, dan menghapuskan dosa. Ilmu yang berguna adalah harta yang paling berharga dan keberkahannya ada pada penerapannya dalam membenarkan sang Pencipta, meninggalkan larangan, dan menjalankan perintah.

Memperbanyak istigfar
Mengetuk pintu Sang Maha Mengetahui kegaiban dan meminta-Nya membukakan hati dan fikiran, sebab ia Maha Menerima orang yang bertaubat.

Selalu berdzikir dalam setiap keadaan
Saat tinggal di rumah, saat bepergian, saat berdiam diri atau dalam perjalanan.

Berbuat baik kepada sesama
Memberi manfaat kepada orang yang hadir atau alfa, orang-orang miskin dan papa, memenuhi kebutuhan mereka dengan derma, dan membuat mereka senang dan bahagia.

Memberanikan hati dalam bencana
Meneguhkannya dalam malapetaka, mengukuhkannya dalam prahara, tidak tergoyahkan oleh cobaan, dan tidak tercemaskan oleh musibah.

Membersihkan hati dari dendam
Menyucikan hati dari kerusakan, seperti kemarahan, kedengkian. Tidak membalas dendam, dan bersikap lembut kepada orang lain.

Menanggalkan perhatian dan perkataan yang berlebih-lebihan
Meninggalkan obrolan dan tidur yang berlebihan, selalu mengambil yang pertengahan, dan menghindari sikap berlebih-lebihan.

Mengisi waktu lowong dan terpuaskan dalam masalah dunia dengan kesederhanaa.

Hidup dalam batas-batas hari ini
Melupakan hari kemarin yang telah lewat, tidak diresahkan oleh hari esok, karena hari esok seumpama musafir, hari kemarin laksana mayat, dan hari ini bagaikan bayi. Hari esok hanyalah milik orang yang melihatnya.

Memandang orang yang kemampuannya di bawah Anda dalam hal kesehatan, pengetahuan, dan penghasilan
Serta memahami bahwa kelebihan Anda adalah anugerah Sang Maha Pemberi dan menyadari bahwa Anda memiliki tujuan yang tidak mereka miliki.

Melupakan kemarahan-kemarahan yang telah lewat dan bahaya yang telah berlalu
Tidak memikirkan apa yang telah diputuskan oleh waktu, karena hal itu seperti gelas yang sudah pecah.

Teguhkanlah hati
Jika tertimpa bencana, perkirakan hal buruk yang mungkin terjadi, lalu teguhkanlah hati Anda untuk menanggungnya dengan tenang dengan disertai kepasrahan dan ketaatan kepada Allah, karena Dia telah mencukupi Anda  pada masa lalu, dan akan mencukupi Anda pada masa yang akan datang.

Tidak menerka-nerka terjadinya malapetaka
Tidak teresahkan oleh kekhawatiran, karena seorang mukmin sejati terjaga dari hal-hal yang menggelisahkannya, dan Anda pun tidak boleh jadi Anda tidak menggenapi hari ini.


Jangan mempersingkat hidup dengan pelbagai fikiran yang menakutkan
Ketahuilah, bahwa hidup ini singkat, maka jangan mempersingkatnya lagi dengan pelbagai fikiran yang menakutkan, kegelisahan yang meresahkan, dan kesedihan yang menggunung, karena hidup ini adalah keceriaan dan kesenangan. Dan Allah-lah pemilik kebebasan yang penuh.

Jangan takut dengan perkataan para pendengki
Sebab orang yang dihasudi hanyalah orang yang berkuasa dan memiliki kelebihan (tambahan penulis). Cukuplah Allah yang memberi hukuman kepada mereka, sebab Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.

Fikirkan hal-hal yang berguna, dan perhatikan hal-hal yang terpuji
Sebab apabila fikiran Anda baik, Anda pasti akan bahagia. Andalah yang mencetak fikiran-fikiran Anda sendiri.

Jangan menunda-nunda pekerjaan Anda hari ini
Sehingga menjadikan pekerjaan bertumpuk dan Anda akan kelelahan. Karena setiap hari memiliki pekerjaannya sendiri-sendiri. Karena itu, bersama lahirnya setiap hari baru, jadilah orang yang lebih baik. Mulailah dengan pekerjaan penting dan kerjakan hingga selesai. Perhatikan kualitasnya, bukan kuantitasnya.

Pilihlah pekerjaan yang cocok dengan Anda dan pilihlah mitra yang bertakwa

Fokus pada kebaikan
Pandanglah istri, anak dan kerabat dengan mata yang hanya melihat pada kebaikan mereka dan mengabaikan kekurangannya, sebab tiada orang yang punya cela. Jika Anda meninggalkan setiap orang yang punya cela, pasti Anda tidak akan punya teman setia.  Setiap orang ada baiknya, ada buruknya.

Banyaklah berdoa, penuh optimis, dan harapan
Tidak putus asa betapapun besarnya bencana, pekatnya kegelapan, dan banyaknya musuh. Karena semua berada dalam kuasa Pemelihara langit dan bumi.

Jangan takut kepada manusia dan jin
Walaupun mereka memenuhi empat penjuru angin, mereka tidak akan mendatangkan bahaya bagi kita kecuali atas ijin Rabbul’alamyn dan mereka di bawah kuasa Allah Pemilik rencana yang paling paten.

Segala sesuatu terjadi atas qadha dan qadar-Nya, jadi bersabarlah
Segala sesuatu telah tercatat di dalam Ummul Kitab, dan jika ketetapan Tuhan terjadi, fikiran tertutup dan mata membuta.

Ketahuilah, kemudahan ada bersama dengan kesulitan
Bersama kesabaran ada kemenangan, kekayaan ada setelah kemiskinan, kesehatan ada setelah sakit, dan zaman itu ada kalanya manis, adakalanya pahit.

Milikilah kesabaran yang indah
Menyerahkan segala masalah kepada Yang Mahaagung, ridha dengan yang sedikit, mengamalkan al-Qur’an, dan bersiap-siap menghadapi kematian.

Abaikan penyinggung dan pengusik kehormatan Anda, serta pelontar kata-kata yang meresahkan
Jangan dengarkan dia sampai dia menyingkir sendiri, sebab dia seperti anjing yang mulutnya hanya dapat dibungkam dengan batu.

Betahlah di rumah, sebab tiada tempat seindah rumah
Menurutku, hanya dalam kesendirian seseorang dapat menguasai agama dan akalnya, dan terhindar dari orang-orang yang bodoh dan pandir.

Jangan terkesima oleh sambutan manusia kepada Anda
Sebab bersama waktu mereka akan meninggalkan Anda, dan merekapun datang hanya karena ada kepentingan. Apa yang terjadi di masa lalu cukuplah sebagai pelajaran bagi Anda.

Kenakan pakaian putih yang bersih
Pakai pewangi yang segar, biasakanlah berolahraga, dan jangan banyak minum minuman energi yang berbahaya.

Banyak-banyaklah mengingat kematian
Anggaplah segala perkara ringan niscaya ia pun akan ringan. Jangan ridha terhadap yang sedikit dalam hal agama, tapi ridhalah dengan yang sedikit dalam masalah dunia.


(Diambil dari  buku karya Dr A’idh Abdullah al-Qarni yang berjudul Hada’iq Dzatu Bahjah “Silahkan Terpesona” dengan sedikit penyesuaian, terbitan Sahara Publisher, 2004)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Pengunjung saat ini

Ruang Siar

Label

Label Cloud