Kebanyakan
manusia ketika mendapat musibah kemudian ia diberi nasihat agar bersabar, maka
orang tersebut menjawab "Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepadaku
rejeki berupa kesabaran. "
Seolah-olah
dengan kalimat tersebut ia menggantungkan kesabaran kepada Allah tanpa
berikhtiar berusaha bersikap sabar. Padahal kesabaran adalah sesuatu yang harus
diusahakan. Kita tidak bisa menunggu diam berharap datangnya sabar.
Rasulullah
saw bersabda, "Orang yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan menjadikan
orang tersebut menjadi orang yang sabar. "
1.
Mengetahui tabiat dan mengetahui watak dunia, yaitu kepayahan, kesulitan,
kelelahan, dll.
2.
Meyakini bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah
Apapun
yang terjadi di dunia sepenuhnya berada dalam ketentuan dan ketetapan Allah
swt, maka ketika mendapatkan ujian/musibah, kembalikanlah semua urusannya
kepada Allah dan ucapkanlah doa "innalillaahi wa inna ilaihi
raji'un".
3.
Mengetahui dan meyakini pahala sabar
Buah
dari kesabaran seorang hamba, maka Allah akan mengampuni dan menghapuskan
dosanya, sebagai penghuni surga, akan mendapatkan balasan (pahala) dua kali
lipat, disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung, Allah bersama dengan
orang yang sabar.
4.
Mempunyai niat ingin menjadi orang yang sabar
Niatkanlah
untuk bersikap sabar, maka insyaallah Allah akan membantu orang tersebut untuk
berlaku sabar.
5.
Meyakini bahwa dengan kesabaran akan mendapatkan jalan keluar dari kesulitan
6.
Meminta tolong kepada Allah
Bila
hanya mengandalkan pada kemampuan diri untuk bersikap sabar, maka tentulah hal
itu mustahil bisa didapatkan kecuali atas pertolongan Allah swt.
7.
Beriman kepada qadha dan qadar
Ketetapan
Allah swt (takdir) bagi manusia ada yang terasa baik, adapula yang terasa
buruk. Bagi manusia beriman, kedua takdir tersebut adalah tetap dipandang baik
olehnya.
8.
Harus memahami bahwa setiap musibah itu merupakan pertanda bahwa orang tersebut
mempunyai kebaikan serta kekuatan
Seseorang
akan diuji oleh Allah tergantung kepada kadar keadaan imannya. Jika keadaan
imannya kuat, maka ujiannya pun akan berat. Namun jika ukuran imannya lemah,
tentu saja ujiannya pun akan menyesuaikan.
9.
Kita harus mengetahui kisah-kisah orang yang sabar
Contohnya
seperti kisah para nabi. Kisah para nabi adalah tempat belajar bagi semua
manusia. Seperti kisah Nabi Nuh as yang berdakwah hampir 950 tahun dengan ujian
mendapat hinaan, ancaman pembunuhan, dituduh sebagai orang gila/sesat, namun
beliau tetap bersabar atas semua perlakuan tersebut. Atau kisah Nabi Ibrahim as
yang dihadapkan pada ujian yang sangat besar, misalnya ketika beliau
dilemparkan ke dalam api, ketika diuji tidak memiliki anak dalam waktu yang
lama, ketika Allah memerintahkannya untuk meninggalkan istri dan anaknya di
suatu wilayah yang tak berpenghuni, ketika diuji untuk menyembelih anak
kesayangannya Ismail, dll.
(Catatan
tausiyah program siaran "Hikmah Sore" bersama al-Ustadz Endang Nasruddin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar