SEBAB-SEBAB PENGUNDANG SIKAP SABAR

Adalah sebuah pertanyaan yang muncul: apakah sabar adalah suatu sikap pemberian dari Allah atau sesuatu yang diusahakan oleh manusia?

Kebanyakan manusia ketika mendapat musibah kemudian ia diberi nasihat agar bersabar, maka orang tersebut menjawab "Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepadaku rejeki berupa kesabaran. "
Seolah-olah dengan kalimat tersebut ia menggantungkan kesabaran kepada Allah tanpa berikhtiar berusaha bersikap sabar. Padahal kesabaran adalah sesuatu yang harus diusahakan. Kita tidak bisa menunggu diam berharap datangnya sabar.

Rasulullah saw bersabda, "Orang yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan menjadikan orang tersebut menjadi orang yang sabar. "


Lantas apakah sajakah usaha yang dapat mendatangkan sikap sabar?

1. Mengetahui tabiat dan mengetahui watak dunia, yaitu kepayahan, kesulitan, kelelahan, dll.

2. Meyakini bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah
Apapun yang terjadi di dunia sepenuhnya berada dalam ketentuan dan ketetapan Allah swt, maka ketika mendapatkan ujian/musibah, kembalikanlah semua urusannya kepada Allah dan ucapkanlah doa "innalillaahi wa inna ilaihi raji'un".

3. Mengetahui dan meyakini pahala sabar
Buah dari kesabaran seorang hamba, maka Allah akan mengampuni dan menghapuskan dosanya, sebagai penghuni surga, akan mendapatkan balasan (pahala) dua kali lipat, disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung, Allah bersama dengan orang yang sabar.

4. Mempunyai niat ingin menjadi orang yang sabar
Niatkanlah untuk bersikap sabar, maka insyaallah Allah akan membantu orang tersebut untuk berlaku sabar.

5. Meyakini bahwa dengan kesabaran akan mendapatkan jalan keluar dari kesulitan

6. Meminta tolong kepada Allah
Bila hanya mengandalkan pada kemampuan diri untuk bersikap sabar, maka tentulah hal itu mustahil bisa didapatkan kecuali atas pertolongan Allah swt.

7. Beriman kepada qadha dan qadar
Ketetapan Allah swt (takdir) bagi manusia ada yang terasa baik, adapula yang terasa buruk. Bagi manusia beriman, kedua takdir tersebut adalah tetap dipandang baik olehnya.

8. Harus memahami bahwa setiap musibah itu merupakan pertanda bahwa orang tersebut mempunyai kebaikan serta kekuatan
Seseorang akan diuji oleh Allah tergantung kepada kadar keadaan imannya. Jika keadaan imannya kuat, maka ujiannya pun akan berat. Namun jika ukuran imannya lemah, tentu saja ujiannya pun akan menyesuaikan.

9. Kita harus mengetahui kisah-kisah orang yang sabar
Contohnya seperti kisah para nabi. Kisah para nabi adalah tempat belajar bagi semua manusia. Seperti kisah Nabi Nuh as yang berdakwah hampir 950 tahun dengan ujian mendapat hinaan, ancaman pembunuhan, dituduh sebagai orang gila/sesat, namun beliau tetap bersabar atas semua perlakuan tersebut. Atau kisah Nabi Ibrahim as yang dihadapkan pada ujian yang sangat besar, misalnya ketika beliau dilemparkan ke dalam api, ketika diuji tidak memiliki anak dalam waktu yang lama, ketika Allah memerintahkannya untuk meninggalkan istri dan anaknya di suatu wilayah yang tak berpenghuni, ketika diuji untuk menyembelih anak kesayangannya Ismail, dll.

(Catatan tausiyah program siaran "Hikmah Sore" bersama al-Ustadz Endang Nasruddin)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Pengunjung saat ini

Ruang Siar

Label

Label Cloud