Semula,
rasanya ‘wegah’ sekali ketika libur semesteran tiba. Mana lama lagi…sebulan
lamanya. Coba bayangkan! Biasanya, paling juga dua mingguan. Bukan
kenapa-kenapa, aktifitas menuntut ilmu, segimana susahnya juga, tetap ‘ngangeni.
Apalagi kalau sudah bertemu dan kumpul sama teman-teman yang notabene sama-sama
sudah berumah tangga namun ‘sense of humor’nya gak pernah hilang, itu sesuatu
sekali. Setiap ketemu, bawaannya pasti happy. Tapi ya gimana lagi, aturan
tetaplah aturan. Tak mungkin khan minta liburan dipercepat. Untunglah…dalam
satu kesempatan, ada seorang teman yang kasih sebuah ide untuk mengisi waktu
liburan. Eh….dari sana justru ide-ide lain bermunculan. Bagai bintang yang
muncul satu persatu di kegelapan malam, liburan pun berubah ‘wajah ‘ menjadi menyemangatkan.
Tak mesti menunggu lama, saya susun segera beberapa kegiatan pengisi liburan
panjang.
Membuat
tulisan
Sudah
lama blog yang saya kelola tak pernah disentuh. Dilihatpun hanya sesekali.
Nyaris selama ini waktu begitu tersita oleh pekerjaan dan segala macam tugas di
kuliahan. Dan…sekarang, saat ujian selesai dengan semua tugas berhasil dikerjakan, kini waktunya untuk memberi
perhatian lebih pada blog yang sudah lama saya abaikan. Taraaaa………saya mulai
dengan mengganti baju blog yang sudah begitu usang karena lama tak pernah
diganti. Bosan rasanya setiap kali
melihat itu-itu saja tampilannya.
Alhamdulillah,
tidak perlu waktu lama untuk mencari baju pengganti, sekali pilih….langsung
jadi. Yeeaahh…walaupun tampilannya masih sangat sederhana bila dibandingkan
dengan blog lainnya, saya sudah cukup merasa lebih baikan. Kemudian saya
rapikan beberapa pengaturan tata letak, dan saya hilangkan sementara dua kolom
blog “dapur” dan “rumah” setelah sebelumnya tentu saja semua materi saya pindahkan
dan disimpan dalam file tersendiri.
Langkah
selanjutnya yang agak berat adalah membuat tulisan untuk menambah materi blog
yang sudah ada. Untuk penulis pemula seperti saya, jangankan menulis, hanya
sekedar mendapatkan sebuah ide saja….sulitnya minta ampun. Bisa berhari-hari
tuh cari-cari. Hehe…. Tapi, tak patah arang, dalam rangka mencari binatang yang
namanya ide, saya melakukan beberapa hal:
~
Searching di internet tentang tips mudah membuat tulisan;
~
Memerhatikan dan memelajari beberapa tulisan para penulis dan teman-teman di
media sosial;
~
Ingat pada sebuah nasihat yang mengatakan apabila kita hendak menulis, tulislah
dari apa yang pertama kali kita fikirkan.
Hasilnya…ide
menulis tulisan yang sedang sahabat baca inilah yang pertama kali terlintas
dalam fikiran. Beberapa tulisan lainnya bisa Shalihaat tengok dengan judul:
http://bundapuri.blogspot.co.id/2016/01/makruhnya-wewangian-bagi-wanita.html
http://bundapuri.blogspot.co.id/2016/01/makruhnya-wewangian-bagi-wanita.html
Membaca
Buku
“Membacalah
dan tuangkan kembali apa yang dibaca dalam bahasa sendiri” inilah nasihat lain dari
sebua penerbit buku yang disampaikan ketika
saya bertanya tentang bagaimana caranya agar kita dapat membuat sebuah tulisan
yang baik. Terlepas dari kita akan membuat tulisan atau tidak, saya sependapat
bahwa membaca tetaplah penting. Banyak keuntungan yang akan kita peroleh dengan
membaca, diantaranya:
~
Menambah wawasan;
~
Menambah perbendaharaan kata sehingga melancarkan kemampuan kita dalam
berkomunikasi dengan lisan dan menuangkan buah fikiran dalam bentuk tulisan;
~
Meningkatkan rasa percaya diri, karena orang yang membaca tentu akan mengetahui
sesuatu lebih dibandingkan mereka yang tidak suka membaca;
~
Mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat sehingga mencegah diri kita dari
perbuatan yang tidak berguna;
~
Memalingkan diri kita dari sesuatu yang buruk dan sia-sia;
~
Menjadi jalan untuk pintar;
~
Dapat menjadi tempat bertanya orang lain;
~
dan lain-lain
Membaca
adalah sebuah kegiatan yang ringan. Dia bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Bagi saya yang seorang ibu rumah tangga dengan pekerjaan sebagai penyiar yang
tidak terikat waktu “8 to 4”, aktifitas membaca bisa dilakukan saat menunggu on
air siaran di radio, saat berada di perjalanan, saat malam sebelum tidur,
atau ketika waktu-waktu luang.
Mengurus
Taman Belakang
Hampir
kebanyakan kaum ibu, pasti suka bertanam. Sesempit apapun lahan yang ada,
selalu diusahakan ada tanaman hijau di rumah. Sekarang banyak ide kreatif
menanam tanaman hias di lahan yang tak terlalu luas dengan mempergunakan
barang-barang bekas di sekitar rumah. Tinggal searching saja di Mbah Google,
apa yang kita maksudkan dengan mudah dan cepat didapatkan.
Naaah…mumpung
sekarang lagi liburan panjang nih, bisa dipergunakan kesempatan ini untuk mulai
menengok kembali tanaman di belakang. Mengurus dan merawat mereka agar lebih
dekat dengan alam.
Mendekor
Ulang Rumah
Dekorasi
rumah yang sama membuat kita bosan melihatnya. Perlu suasana yang baru agar
rumah terlihat lebih segar. Melakukan perubahan pada tata letak barang yang
ada, atau mencat ulang dinding rumah, menyortir barang-barang mana yang perlu
dibuang mana yang masih bisa dipergunakan...wuuiiisss asyik kayaknya. Bisa
seharian tuh kita melakukannya. Walaupun bisa dipastikan badan akan
pegal-pegal, namun sepadan deh dengan hasil nanti yang akan didapatkan.
So…let’s do it soon!
Wisata
Kuliner
Di
Garut, ada beberapa tempat jualan makanan yang ajib banget rasanya. Untuk mie
baso saja pilihannya ada mie baso Imu, mie baso Mas Keren (karena dia jualan
mie-nya sambil pakai sepatu. Unik khan?!), mie baso Solo, mie baso Ukun (itu
tuuuh…yang terkenal dengan kompor anglo-nya), mie baso si Peueut, Mie
baso tangkar ayam yang ada di belakang Kantor Bersama PD Persis, dan mie baso
bu Lina yang ada di kampusku. Kalau sudah beli basonya Bu Lina, sampai ke
kuah-kuahnya tak bersisa. Sllluuurrff….rasanya tak terkatakan. Kisaran harganya
antara Rp10.000,- sampai Rp16.000,-. Masih termasuk harga terjangkau bila
dibandingkan dengan kota-kota lainnya yang sudah mencapai 20-30 ribuan.
Saya
juga penyuka baso tahu. Hanya ada dua tempat jualan baso tahu yang saya suka:
kalau makannya di tempat saya lebih memilih baso tahu Mang Ilen yang ada di
Ciledug. Tapi kalau buat dibawa ke rumah, pilih baso tahu Agus Nikmat yang suka
mangkal di IBC Garut. Sedang tempat jualan pempek palembang yang rasanya “boljug”
(boleh juga maksudnya) yang pernah saya coba adanya di Jalan Bank dan depan
STIE Yasa Anggana daerah Tarogong.
Bagi
para pecinta pisang, ada makanan jajanan khas Garut yang baru yaitu Pisang
Arab. Sesuai namanya, tentu saja ukuran pisangnya besar-besar. Ada tiga pilihan
ukuran: kecil, sedang, dan besar. Rasanyapun beda-beda. Rasa keju ada, rasa
coklat, rasa keju-coklat…tinggal pilih sesuai selera.
Selain
pisang arab, disana juga ada roti bakar pelangi. Namanya pelangi,tentu saja
rotinya pun berwarna-warni seperti pelangi. Saya pernah coba, dan memang soal
rasa….tak terkatakan.
Perbendaharaan
tempat kuliner di Garut sebenarnya masih banyak. Sebagiannya lagi tak bisa saya
muat di sini. Kepanjangan dong nanti ceritanya. Yang paling penting dari
semuanya adalah bahwa tempat favorit kalau jalan-jalan adalah mesjid (teu
nyambuuung… ). Wisata hati ceritanya. Entahlah, rasanya adem tuh kalau sudah berada di mesjid.
Apalagi kalau hati lagi kacau meracau
berkicau, diam di mesjid tuh kayaknya
berasa seperti sudah setengah dari solusi. Tapi jangan salah, walaupun ke
mesjid, namun acara kuliner tetap jalan. Soalnya, sekarang di sekeliling mesjid
ada tempat jualan makanan. Apalagi, tidak jauh dari sana sekitar ± 50 meter ada
mall dan pasar ceplak tempat jualana aneka makanan.
Nampaknya,
cukup deh lima kegiatan dulu yang menjadi agenda besar selama masa liburan
sebulan tahun ini. Tinggal setting saja waktunya disesuaikan dengan kegiatan
rutin lainnya agar tidak berbenturan, atur manis juga dengan keadaan keuangan agar
semuanya berjalan aman dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar