FAKTA MENGEJUTKAN DIBALIK PARFUM

Menggunakan parfum memang bisa membuat tubuh seseorang menjadi wangi, bahkan terkesan seksi. Akan tetapi, beberapa parfum juga bisa membahayakan kesehatan jika digunakan secara berlebih-lebihan dan dalam jangka waktu yang lama.
Parfum merupakan senyawa tunggal yang terdiri atas senyawa utama dan filter (pengisi). Filter inilah –berupa alkohol- yang paling banyak terkandung dalam parfum dibanding dengan bahan utamanya. Beberapa bahan kimia yang biasa terkandung dalam parfum: ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone, benzyl alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride, a-terpineol, camphor, dan limonene. Memang sebagian dari bahan ini tidak berbahaya bagi tubuh, tapi sebagian lagi bisa menyebabkan otot tubuh tegang, lebih mudah marah, asma, sakit persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala, batuk, dan iritasi kulit.

Beberapa fakta tentang parfum menyentakkan kesadaran kita, betapa hal yang kita anggap biasa ternyata menyimpan bahaya bagi kesehatan:
§    Riset menurut ahli gizi holistik dan naturopati, Michelle Schoffro Cook mengatakan: “Terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi dasar pembuatan wewangian parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia dan telah  terbukti mengandung racun neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan terdapat juga kandungan karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker). “
Jika kita mencium aroma parfum, itu karena bahan molekul sintetis yang beracun dari parfum masuk melalui saluran pernafasan yang langsung memberi jalan menuju ke otak. Dan jika telah masuk ke otak, pada beberapa racun baru bisa dihilangkan dalam waktu yang lama dan dengan pengobatan intensif. Kerusakan otak bisa berupa peradangan dan munculnya plak otak. Keduanya merupakan gangguan paling berbahaya pada otak. Yang juga berbahaya, meskipun tidak mencium aromanya, kita tetap menghirup bahan kimia dari paparan parfum. 
§   Dr. Asep Kadarohman, M.Si –Ketua Koordinator Laboratorium Kimia FMIPA UPI- mengatakan bahwa berdasarkan beberapa riset yang telah dia lakukan diketahui parfum yang beredar di pasaran saat ini umumnya berbahan kimia sintetis. Senyawa turunan dari bahan natural. Pewangi alami murni sangat jarang digunakan dalam industry. Kalaupun ada, harganya dipastikan mahal. Dan bilapun harganya lebih miring kisaran Rp10.000,00 maka dapat dipastikan kandungan alkoholnya lebih banyak dibanding bahan utamanya.
§       Dr. Asmaja D. Soedarwoto, Sp. K.K –dokter spesialis kulit dan kelamin- yang juga menjabat sebagai Kepala  Klinik Kecantikan Lili RS Hasan Sadikin Bandung mengatakan bahwa pemakai parfum pada kosmetik agar mewaspadai kandungan bahan kimia seperti cinnamic aldehid, iso eugenol, hidroxidtronellal, dan musk ambrette. Sejenis bahan kimia dalam parfum yang bersentuhan langsung dengan permukaan kulit dengan cara dioleskan/diusap pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pemakaian yang berulang-ulang dapat menyebabkan kehitam-hitaman pada kulit, seperti dahi, pelipis, leher, dan dada.
§     Aroma parfum yang dipergunakan seseorang, bau pengharum ruangan, atau bau rokok  yang menempel pada pakaian seseorang, bagi sebagian besar dari kita hanyalah sebuah bau biasa. Namun bagi sebagian lainnya, berbagai aroma tersebut bisa mengganggu dan melemahkan. Bahkan menurut studi terbaru yang dimuat dalam jurnal “The Annals of Family Medicine”, sebenarnya cukup banyak orang yang menderita intoleransi alias sangat sensitive terhadap zat kimia. Mereka bisa mengalami gejala alergi dan serangan panik. Pada kasus yang lebih berat, mereka bisa menderita depresi dan kecanduan obat. Gangguan kesehatan lainnya antara lain: bronkhitis, asma, radang paru, sinusitis, hipertiroid, penyakit autoimun, dan migrain.
§     Dokter Heather Patisaul, seorang ahli biology di North Carolina State University mengungkapkan, parfum tidak hanya bisa membuat seseorang alergi seperti bersin, sakit kepala, dan pilek. Parfum yang mengandung phthalates atau disebut dietil ftalat (DEP) dapat mengganggu  hormon testosteron laki-laki.
Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa bahan kimia DEP dapat memengaruhi fungsi paru-paru dan mengurangi jumlah sperma motil (sperma bergerak). Direktur Riset Center for environmental Health, Caroline Cox, mengatakan para pria remaja yang menyemprotkan banyak parfum ke tubuhnya memiliki resiko lebih besar. Pada wanita, paparan DEP dapat menimbulkan masalah sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan menstruasi tidak teratur, muncul jerawat, pertumbuhan rambut yang tidak teratur, hingga sulit hamil. Paparan DEP ini pun sebaiknya dihindari oleh para ibu hamil.
§      Dalam riset Parlett yang meneliti beberapa wanita di Amerika menunjukkan hasil adanya hubungan antara pemakain produk kecantikan dengan tingkat zat kimia dalam tubuh. Bahan kimia –termasuk di dalamnya kandungan DEP- dapat menyebabkan diabetes, menaikkan berat badan, dan mengganggu sistem hormon.
Cara Menetralisir Racun Parfum yang Masuk ke Dalam Tubuh
a.   Lindungi tubuh dengan asupan makanan yang mengandung antioksidan tinggi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
b.   Menghindari parfum yang mengandung senyawa bercincin benzene karena bersifat karsinogenik (bisa menyebabkan kanker).
c.       Tidak gonta-ganti parfum karena adanya senyawa disitu.
d.   Jadilah seorang konsumen yang jeli untuk membaca label pada produk parfum yang akan dibeli untuk mengetahui isi kandungan kimia yang ada di dalamnya.
e.       Jangan berlebihan dalam menggunakan parfum.
f.      Kurangi penggunaan produk kecantikan yang berbahan kimia dan pilihlah produk yang terbuat dari bahan alami. 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Pengunjung saat ini

Ruang Siar

Label

Label Cloud