Bila rasa cinta pada sesama telah berlaku berlebih-lebihan, maka Allah akan ingatkan dengan ujian-Nya.
Membangunkan
kesadaran diri bahwa:
Tak
ada yang lebih patut untuk dicintai, kecuali Allah.
Tak
ada yang lebih layak dipercayai, kecuali Allah.
Tak
ada yang pantas dijadikan tujuan, kecuali Allah.
Bergantung
banyak pada sesama baik secara financial, bantuan, ataupun perasaan adalah sebuah kesalahan besar. Karena tidak
terpenuhinya hajat akan membuat kita kecewa. Dan saat tiadanya keberadaan
seseorang akan membuat kita lemah.
Bila
Allah kita jadikan hanya satu-satunya harapan, rasa kecewa atas perilaku sesama
tak akan sampai membuat kita membiarkan luka hati menganga semakin lebar.
Bila
pun kecewa, kecewa kita tak akan lama.
Bila
pun sedih, sedih kita tak akan lama.
Bila
pun menangis, menangis kita tak akan lama.
Kita
sadar, apapun ceritanya “life must go on”. Kehidupan terus berjalan dan tak akan
bisa dihentikan. Waktu berputar, usia berkurang, kesempatan berubah. So…..MOVE
ON!
Lalui
masa sukar dengan banyak bermuhasabah
diri dan mencari solusi. Berusaha keraslah mencari simpul-simpul hikmah hidup di
balik sebuah kejadian.
Lantangnya
suara kita menyalahkan keadaan, haruslah sama dengan beraninya kita mengakui kekhilafan.
Allah tidak akan memberikan ujian bila tidak untuk mengingatkan atas sesuatu
yang telah berlangsung ‘bengkok’ dalam kehidupan. Dan Allah hendak meluruskannya. Itulah bukti sayangnya Allah pada kita. Tidakkah
kita merasa bangga menjadi hamba Allah yang disayangi-Nya?!
Rasulullah
saw pernah bersabda: Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan menguji-Nya.
Dalam
kehidupan, banyak cara ditawarkan, banyak nasihat disampaikan agar kita BERHASIL
melewati masa penuh keguncangan. Namun hanya satu nasihat yang paling jelas hasilnya
dan paling masuk akal untuk dijalankan, yaitu nasihat yang disampaikan Allah
sendiri bagi setiap hamba-Nya: JADIKANLAH SABAR DAN SHALAT SEBAGAI PENOLONGMU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar