Ibn
Qayyim, tak hanya dikenal piawi dalam kajian hadis, tetapi pemilik
nama lengkap Syamsu ad- Din Muhammad bin Abu Bakar bin Qayyim al-Jauziyyah (751
H) ini juga dianggap sebagai pendidik ulung. Ini setidaknya tampak dari
kitabnya yang berjudul Tuhfat al-Wadud bi Ahkam al-Mulud.
Dalam
kitabnya tersebut, Ibnu Qayyim berbagi tip praktis dalam mengurus dan mendidik
anak. Menurut beliau, tiap perlakuan yang diberikan oleh orang tua baik secara
fisik ataupun nonfisik bisa memberikan dampak bagi pertumbuhan si buah hati.
Ibnu Qayyim memberikan rambu-rambu merawat anak yang belum genap lima tahun
(balita) sebagai berikut:
1.
Hendaknya menahan diri tidak membawa
anak keluar rumah ataupun bepergian jauh sebelum lewat usia tiga bulan atau
lebih. Selain untuk lebih mendekatkan bayi dengan si ibu, kondisi fisik si bayi
masih rentan karena masih terlalu lemah.
2.
Pemberian asupan nutrisi bagi si
bayi mesti dilakukan secara berjenjang sesuai dengan usianya. Nutrisi pertama
yang baik diberikan adalah air susu ibu (ASI), lalu biskuit yang diseduh dengan
air hangat, kemudian bisa berikan pula susu murni. Apabila kondisi telah
memungkinkan, bisa diberikan menu masakan atau kuah. Hindari pemberian daging
secara utuh karena pencernaannya belum sempurna. Daging bisa dikonsumsi setelah
pencernaannya membaik.
3.
Mendekati usia si bayi hendak
berbicara namun masih mengalami kesulitan, bisa dioleskan madu dengan sedikit
garam di lidah mereka. Baik madu ataupun garam, mempunyai zat yang bisa
membantu memperlancar bicara.
4. Tradisikan mentalkin dan
memperkenalkan kalimat tauhid atau syahadat sejak dini. Dengan memperkenalkan
kalimat tauhid sejak awal, Allah senantiasa mendengar perkataan dan menjaga
mereka. Dengan demikian, kelak ketika dewasa anak akan terbiasa dekat dan
mengingat Allah. Inilah mengapa Bani Israel memberikan nama Imanuel bagi buah
hati mereka. Imanuel berarti Tuhan bersama kami. Dan dalam Islam, nama yang
paling disukai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.
5.
Jangan mencegah balita berhenti
menangis atau berteriak termasuk mencegahnya minum asi tatkala lapar. Menangis
bagi bayi mempunyai manfaat yang baik, terutama untuk membugarkan raga,
melebarkan dadanya, menjaga suhu badannya yang natural, serta menghindarai
penumpukan dahak.
6.
Jangan anggap remeh balita yang
enggan belajar berjalan. Karenanya, latihlah selalu sekalipun misalnya,
badannya belum bisa berdiri tegak karena hanya bisa duduk. Biasakanlah
melatihnya perlahan.
7.
Hindarkan balita dari suara-suara
berisik dan keras yang mengagetkan. Begitu pula pemandangan dan gerakangerakan
negatif yang mengganggu pikiran. Faktor kebisingan dan suara gaduh yang buruk
tersebut bisa jadi berakibat pada ketidakseimbangan akal. Jika menemukan
kondisi gaduh seperti ini, segerakan menyusui dan menenangkannya.
8.
Perhatikan perkembangan perilaku
anak. Perkembangan anak dipengaruhi oleh perlakuan orang tua kepada anak. Pola
seperti apakah yang diterapkan dalam mendidik mereka? Kehangatan, sikap
pemarah, kasar, atau terburu-buru kah? Kesemuanya bergantung pada pola didikan
yang digunakan oleh pendidiknya.Karenanya tak sedikit anak yang gagal karena
pola pendidikan keliru yang mereka terima. Termasuk pula hindarkan anak dari
perkara tidak bermanfaat dan bathil. Jika tidak, anak akan terbiasa menikmatinya
hingga dewasa kelak.
(Sumber:
Republika OL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar