"BURUNG KUTILANG"KU




Masih ingat gak, Mit….hampir lima  tahun yang lalu, April 2009, Mita datang ke Rugeri melamar kerja, terus sama Ibu diwawancara, disuruh baca Qur’an? Kalau Ibu, sampai sekarang posisi duduknya saja masih ingat. Ketawa-ketawa kita, pembicaraan yang mengalir ringan, Ibu masih ingat. Wawancara itulah yang akhirnya Allah “menjodohkan” kita untuk bersama disini, di Radio Rugeri.

Masih ingat gak Mit, dengan kritikan pedas yang Ibu-Bapak sampaikan? Dari hal siaran sampai cara penulisan di FB pun tidak luput dari perhatian. Habis tulisanmu itu Mit…..Mit…..jungkir balik bak tulisan “alay” anak muda jaman sekarang. Kalau Ibu masih ingat, dengan gaya khas-mu yang selalu memberi alasan seolah mengajak dulu beradu pandangan.  Seperti masih ingatnya Ibu ketika secara perlahan kebiasaan penulisan “alay”mu itu hilang ditelan kebiasaan baikmu yang baru. Bahkan berhasil menelurkan sebuah karya tulisan bertemakan “Pelangi Rugeri”. Sebuah nama yang Mita berikan karena kecintaan yang begitu besar pada Rugeri yang menurutmu telah kau anggap sebagai bagian dari keluargamu.

Masih ingat gak Mit…..
Masih ingat gak Mit……aaah, terlalu banyak yang kita ingat, ya Mit.

Lima tahun telah berlalu. Banyak hal yang telah berubah dan banyak kenangan yang tersimpan apik dalam ingatan. Tak selalu baik, karena masa sulit, saat sedih, atau mungkin rasa-rasa yang lainnya ikut mewarnai sepanjang perjalanan kita. Hanya nampaknya, kebahagiaan dan keceriaan menjadi bagian terbesar dari hal lainnya. Bagaimana tidak, suaramu yang bak “burung kutilang” itu tak pernah lepas bercicit-cuit bila ada di studio. Selalu saja ada hal yang memunculkan tawa, atau kelucuan yang jadi cerita. Itulah sebabnya, Ibu kata: kamu itu bak burung kutilang. Selalu berusaha membuat semua orang senang.

Satu hal yang tidak disangka lainnya adalah……ketika Ibu dan Bapak ternyata bisa menjadi saksi pernikahanmu dengan A Dedy. Bagi Ibu itu “amazing”. Amazing karena Ibu tahu betapa kuatnya dirimu dengan prinsipmu dalam menjaga diri saat belum menikah, amazing dengan proses yang kalian jalani, amazing dengan proses hijrah hijabmu, amazing dengan setting kehidupan yang Allah buat untuk kita semua. Subhanallah, luar biasa.

Ibu bersyukur sekali dipertemukan dengan orang-orang terbaik seperti kalian: Apih, Abah, Maulana, Firman, new comer kita Neneng Syifa, serta orang-orang sebelumnya. Baik bukan hanya dalam hal kerja, namun juga kesamaan untuk sama-sama menjadi lebih baik. 

Ibu-Bapak doakan bagi pernikahanmu:


Jadilah istri yang baik untuk suamimu, ibu yang baik untuk anak-anakmu kelak, dan tetap  menjadi anak yang berbakti bagi orangtuamu.
Jaga selalu kesehatan, karena di pundakmu tugas hidup semakin bertambah.
Tetap miliki kesabaran, karena ujian dalam pernikahan akan kerap kali datang.
Jaga pula rasa cinta kalian dengan Allah sebagai tujuan.
Setiap kali kau bahagiakan suamimu, pahala kebaikan akan mengalir deras untukmu.
Namun di saat suami mengecewakanmu, pastikan dialah jua yang pertama kali tahu akan hal itu.
Karena kalian adalah pakaian  satu sama lainnya. Saling menutupi, saling melengkapi.
Kalian adalah belahan jiwa yang Allah pertemukan dalam sebuah ikatan suci pernikahan di tanggal 25 Oktober 2014/30 Dzulhijjah 1435H.

Salam penuh cinta dari kami.
 Ibu dan Bapak
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Pengunjung saat ini

Ruang Siar

Label

Label Cloud